Arvan melepaskan pegangan tangannya pada tangan Larisa setelah mereka kini berada di luar. Larisa mengernyitkan dahi karena melihat sikap Arvan yang aneh, diam membisu sambil berdiri membelakanginya. Tak menjelaskan apa pun meski baru saja membawanya paksa ke tempat itu.
"Lo kenapa sih, Van? Kok tiba-tiba aneh gini?"
Arvan berdecak mendengar pertanyaan Larisa tersebut, "Harusnya gue yang bilang kayak gitu, lo kenapa harus pura-pura segala?"
Larisa tak mengerti arah pembicaraan Arvan, kenapa juga pemuda itu tiba-tiba marah seperti ini? Larisa lalu berjalan maju dan berhenti saat kini dia berhadap-hadapan dengan Arvan sehingga bisa melihat dengan jelas wajah pacarnya yang ternyata memerah karena sedang menahan emosi.
"Lo ini ngomong apaan sih?"
"Jangan pura-pura deh. Lo pikir gue gak nyadar lo pura-pura baik-baik aja kan di dalam? Padahal gue yakin sebenarnya lo gak setuju kalau gue ngelakuin adegan romantis sama cewek laen di video klip nanti."
