"Bohong kalau gue bilang udah gak cinta. Sampai kapan pun gue akan selalu mencintai Larisa. Tapi ya, mau bagaimana lagi. Cinta itu nggak bisa dipaksakan harus memiliki, kan? Kalau ternyata salah satu pihak udah gak mau bersama, apa yang bisa diperjuangkan? Sekarang yang terpenting bagi gue bukan lagi bisa memiliki Larisa. Tapi gue pengen lihat dia bahagia, sekalipun bukan sama gue. Ini cara gue mencintai dia. Gue udah cukup puas dengan lihat dia bahagia, walaupun sama lo."
Arvan tak mampu berkata-kata lagi dan jauh di dasar hatinya dia merasa kalah telak dari Reza. Kini baru dia sadari cinta Reza pada Larisa jauh lebih besar daripada cintanya pada gadis itu.
Tapi Arvan tak ingin menyerah semudah itu, dia ingin membuktikan bahwa cintanya pada Larisa juga tak kalah besarnya dengan Reza.
"Gue juga cinta sama Larisa. Gue akan ngelakuin apa pun supaya dia bisa bahagia sama gue."
"Oh, ya? Tapi kok gue ragu ya lo bisa lakuin itu?"