Larisa sama sekali tak ikut kembali masuk ke dalam rumah sakit karena yang akan dia lakukan sekarang adalah membuktikan ucapan ayahnya dan Naya.
Larisa lantas bergegas pergi menuju kantor polisi, berharap semoga yang dikatakan dua orang itu tidak benar. Tidak mungkin teman-teman Arvan yang telah memukuli Reza sampai masuk ruang operasi seperti ini.
Gadis itu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi karena kebetulan di daerah itu tak terkepung macet.
Sekitar 40 menit perjalanan, Larisa akhirnya tiba di kantor polisi pusat. Dia turun dari mobil dengan terburu-buru dan bergegas menemui seorang polisi yang duduk di pos jaga.
"Permisi, Pak. Selamat sore," ucap Larisa, tak gugup sedikit pun meski ini pertama kalinya dia mendatangi kantor polisi.
"Iya, selamat sore juga. Ada apa, Mbak? Ada yang bisa saya bantu?" sahut sang polisi terlihat kaget karena gadis SMA seperti Larisa yang masih mengenakan seragam sekolah itu tiba-tiba datang menghampirinya.