Larisa tak tahu lagi harus bagaimana sekarang, Arvan benar-benar mengabaikannya. Pemuda itu tak menanggapi ucapannya meski Larisa sudah berusaha mengajaknya bicara saat di kelas. Dia juga dengan sengaja menghindarinya sampai meminta Johan untuk pindah tempat duduk. Sungguh Larisa benar-benar bingung sekaligus sedih.
Seperti kebiasaan Larisa jika sedang bersedih saat berada di sekolah, kini gadis itu pun sedang menyendiri di area kolam renang yang akan sepi di jam istirahat siang karena semua siswa lebih memilih makan di kantin.
Larisa sedang duduk di pinggir kolam renang sambil memeluk kedua lututnya dengan kepala yang bersandar pada lutut itu, kedua matanya tampak berair karena sejak tadi dia terus meneteskan air mata.