"Van, lo kemana aja? Icha nyariin noh, kasihan malah lo tinggal gitu aja," celetuk Bima begitu melihat Larisa dan Arvan hanya saling diam alih-alih bicara panjang lebar untuk menyelesaikan permasalahan di antara mereka.
"Gue keluar dulu deh, takut ganggu kalian yang mau ngobrol berdua."
"Nggak usah, Bang. Nggak ada lagi yang perlu gue sama dia obrolin kok. Duduk aja udah di situ."
Gerakan Bima yang hendak bangkit berdiri dari duduknya itu pun diurungkan karena Arvan yang berkata demikian.
"Kita harus bicara, Van. Banyak hal yang harus kita bicarain."
Namun respon Arvan hanya mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh saat mendengar perkataan Larisa.
"Tadi kan udah jelas semuanya. Nggak ada lagi yang perlu dibicarain."
"Jangan gitu lah, Van. Kasihan Icha, dia udah jauh-jauh ke sini nyariin lo. Pengen ngobrol berdua sama lo katanya."
Bima terenyak saat mendapati Arvan kini mendelik tajam padanya, "Urusan gue sama dia bukan urusan Bang Bima. Jadi gak usah ikut campur."