Petikan gitar Arvan begitu mengalun merdu bahkan mampu menghipnotis orang-orang yang mendengarkannya karena kini beberapa dari mereka ada yang menggerak-gerakan bagian tubuh, entah itu kepala, tangan maupun kaki mengikuti irama petikan gitar yang dimainkan Arvan.
Begitu Arvan menoleh pada Larisa, gadis itu tahu itulah tanda dari Arvan bahwa ini saatnya dia untuk mulai bernyanyi. Larisa sungguh gugup terlebih saat dia menatap ke depan dan mendapati semua orang sedang menatap mereka. Larisa tak bisa melakukannya karena dia belum pernah sekalipun bernyanyi di tempat umum seperti ini.
Suara dehaman Arvan mengalun, itu isyarat lain bahwa Larisa harus segera mengeluarkan suara agar dia tak ketinggalan nada. Meski enggan mengeluarkan suara, dia tahu jika tetap diam maka dia akan mempermalukan mereka berdua di hadapan orang sebanyak itu sehingga dengan terpaksa, Larisa pun mulai mengeluarkan suara. Menyanyikan salah satu lagu terkenal itu dengan suara bergetar karena terlalu gugup.