"Hallo, lo masih di situ, kan?"
Larisa mengerjap-erjapkan mata begitu suara Arvan kembali menginterupsi. Sedangkan Larisa masih berdiri di depan jendela, mengintip Arvan yang sedang duduk di atas motor yang dia pinjam dari Rocky.
"Iya, iya. Gue masih di sini kok."
"Ya udah cepetan turun. Kita berangkat sekarang aja," pinta Arvan. Pemuda itu tak ingin membuang-buang waktu lagi.
"Ok, gue turun sekarang."
"Ya udah gue tutup dulu teleponnya. Lo cepetan ya, jangan lama."
"Iya, bawel," balas Larisa sebelum sambungan itu dia yang memutuskan secara sepihak.
Larisa jadi panik sendiri sekarang, dia benar-benar tak menyangka Arvan serius dengan ucapannya bahkan pemuda itu dengan nekat datang ke rumahnya dan sudah menunggu di depan gerbang.
