Larisa masih berdiri mematung di dekat pintu sembari menatap ke arah meja yang ditempati ketiga remaja itu, bukan hanya pertemuan mereka tak terduga ini yang membuatnya syok, tapi juga melihat Pretty dan Gina yang duduk satu meja dengan Lisa. Padahal kedua temannya itu dulu selalu bermusuhan dan membenci Lisa karena gadis itu yang selalu mendekati Reza, tapi kini Larisa merasa semakin dikhianati oleh Pretty dan Gina karena di depan mata kepalanya dia melihat mereka kini berteman dekat dengan Lisa. Ya, itulah yang ada di pikiran Larisa sekarang.
Arvan tentu menyadari Larisa yang langsung diam begitu melihat ketiga orang itu ada di dalam café. Dan dia sadar harus segera melakukan tindakan sebelum bisa saja kekacauan terjadi karena setiap kali Larisa dan ketiga orang itu bertemu pasti akan menimbulkan keributan karena mulut mereka yang selalu adu perang.
"Yuk, kita ke ruang ganti aja," bisik Arvan tepat di depan telinga Larisa.