Larisa mengernyitkan dahi, bingung bukan main karena dia ingat betul Arvan tadi mengatakan akan mengajaknya berkencan. Larisa sejak tadi sudah membayangkan Arvan akan membawanya ke tempat yang romantis, tapi semua fantasi Larisa buyar seketika begitu melihat Arvan yang memang duduk di kursi kemudi karena dia yang mengendarai mobil, kini menghentikan mobil tepat di depan rumahnya.
Larisa menatap wajah Arvan dengan ekspresi wajah yang menyiratkan tanda tanya besar. Arvan yang menyadarinya terkekeh pelan, "Kenapa? Muka lo jelek banget kayak gitu?"
Larisa merengut, "Kok lo ngajak gue ke rumah lo sih? Tadi katanya mau ngajakin kencan?"
"Wah, ketahuan nih ngarep banget pengen kencan sama gue. Tapi tadi di sekolah diem-dieman aja, bukannya bilang yang jujur kalau pengen ngajakin kencan. Jangan jaim deh jadi orang."