Pagi ini Larisa bangun dari tidurnya dengan suasana hati yang sangat baik. Meski alarm ponselnya belum berbunyi, dia sudah terbangun dengan sendirinya. Sesuatu yang tak biasa karena untuk pertama kalinya Larisa bangun sendiri di pagi hari bukan karena dibangunkan oleh suara dari alarm ponselnya.
Larisa bergegas turun dari tempat tidur dan langsung melesat menuju kamar mandi. Tak membutuhkan waktu yang lama baginya, hanya lima belas menit dan dia sudah menyelesaikan aktivitas mandinya.
Setelah mengenakan seragam lengkap dan penampilannya pun sudah sempurna, Larisa bergegas turun menuju ruang makan. Beberapa hari ini dia mulai membiasakan diri untuk sarapan di rumahnya sebelum berangkat ke sekolah karena Arvan tak pernah lagi membawakan sarapan untuknya. Dia memaklumi toh mereka sudah sepakat untuk mengakhiri pertemanan mereka. Dia juga sudah sangat jarang berangkat sekolah bersama Reza karena itu dia mau tak mau harus sarapan di rumahnya.