Arvan dan ketiga temannya sedang berjalan meninggalkan café Andi dengan wajah masing-masing yang terlihat ceria dan sumringah, sesuatu yang wajar mengingat mereka baru saja mendapatkan kabar gembira. Akhirnya mereka bisa bekerja di tempat yang jauh lebih baik dibanding tempat mereka bekerja sebelumnya.
"Kalian lihat kan tadi reaksi para pengunjung? Mereka terpukau gitu sama penampilan kita. Gue sih yakin karir band kita bakalan cemerlang ke depannya," ucap Rocky dengan penuh semangat saat dia mengingat betapa antusias respon dari para pengunjung café setelah menonton pertunjukan mereka.
"Café-nya juga keren. Si Icha gak bohong, dilihat dari penampilan pengunjungnya aja mereka emang orang-orang berdompet tebal. Tajir melintir." Bima ikut menimpali.
"Berarti temen lo itu emang kaya raya ya, Van? Si Icha maksud gue makanya ampe punya Om yang punya café sekeren ini?" Tanya Baim, namun Arvan tak menanggapi karena pemuda itu sedang fokus menatap ponselnya.