Larisa berjalan ke teras saat melihat Arvan sedang mencuci motor. Pemuda itu tak lama pergi keluar, kembali ke rumah sambil menenteng belanjaan jadi mungkin ibunya yang menyuruhnya belanja, itulah yang Larisa simpulkan.
Larisa kini sedang duduk di kursi teras dengan tatapannya yang tertuju pada Arvan yang terlalu fokus mencuci motor sehingga mungkin tak menyadari kehadiran Larisa.
Semua yang dikatakan ibu Arvan tadi terus terngiang di pikiran Larisa, dia semakin penasaran sebenarnya sekelam apa masa lalu Arvan. Dia ingin bertanya langsung tapi sedikit sungkan karena takut akan menyinggung perasaan pemuda itu. Alhasil yang bisa dilakukan Larisa hanya menghela napas panjang, dan sepertinya terdengar oleh Arvan karena pemuda itu kini menoleh ke arahnya.
"Lagi ngapain lo di situ?" tanya Arvan.
"Liatin lo nyuci motor, ngapain lagi emangnya menurut lo?"
Arvan berdecak jengkel, "Yang ada lo bantuin gue sini cuci motornya, jangan cuma nonton doang."