Larisa merasa lebih baik setelah tadi berbaring dan banyak berpikir. Dia menyadari yang dikatakan Reza ada benarnya. Tak seharusnya dia marah hanya karena Reza meninggalkannya padahal niat pemuda itu ternyata baik, tak seburuk yang Larisa bayangkan sebelumnya.
Larisa tengah bercermin sekarang, memastikan wajahnya tak terlihat sembab karena sehabis menangis tadi. Beruntung setelah mandi dan berganti pakaian, wajah Larisa terlihat lebih segar.
Saat terdengar suara pintu diketuk seseorang, Larisa bergegas mendekati pintu. Dia buka pintu itu tanpa ragu dan langsung mengulas senyum saat melihat Reza yang datang.
"Acaranya udah dimulai ya?" tanya Larisa.
Reza menggeleng, "Belum sih. Masih ada waktu setengah jam lagi. Aku sengaja jemput kamu lebih cepet soalnya pengen lihat kondisi kamu. Kamu baik-baik aja, kan?"
Raut wajah Reza terlihat mengkhawatirkan Larisa dengan tulus dan hal itu semakin menampik pemikiran Larisa tadi yang berpikir Reza mengabaikannya seharian ini.