Larisa masih merenung sendirian karena tak bisa berhenti memikirkan Arvan yang tak kunjung memberikan balasan. Dia benar-benar takut pemuda itu juga marah padanya karena pulang tanpa mengabari.
Larisa bahkan masih melamun sambil menatap layar ponsel ketika Reza masuk ke dalam kamarnya sambil membawa nampan berisi sepiring pasta buatannya sendiri.
"Kok ngelamun? Ini makanannya udah dateng loh."
Larisa tercekat, terkejut hingga nyaris melempar ponsel di tangannya karena dia tak menyadari Reza yang tiba-tiba masuk ke kamarnya. Begitu melihat nampan dipegang Reza, cepat-cepat Larisa meletakan ponselnya di atas nakas.
Larisa lalu tersenyum lebar, "Wah, udah jadi ya makanannya. Kamu bikinin apa?"
"Pasta. Soalnya cuma ini yang gampang," jawab Reza sembari menaruh nampan itu di atas kasur, di samping Larisa yang kini duduk sambil bersandar pada kepala ranjang.
"Wah, ini sih pasta kesukaan aku." Larisa tersenyum lebar. "Makasih, sayang, udah mau direpotin bikin pasta ini."