"Jadi kita mau makan dimana? Udah jam segini loh, kamu belum makan siang," ucap Reza setelah dirinya melirik ke arah jam tangan yang melingkar di lengan kiri, ternyata waktu sudah menunjukan pukul 2 siang.
Larisa yang masih berusaha mengatur detak jantungnya yang tak beraturan itu kini menghela napas panjang untuk menenangkan diri. Entah ucapan Reza tadi hanya gombalan atau fakta, tapi benar-benar sukses membuat Larisa terharu dan senang. Sekalipun hanya gombalan tapi Larisa tak peduli, dia senang mendengar Reza berkata demikian.
"Kita pulang aja yuk. Aku makan di rumah aja," jawab Larisa, karena dirinya tak berselera makan di luar.
"OK, kalau gitu. Kamu kalau ngantuk tidur aja. Ntar aku bangunin kamu kalau udah nyampe di rumah."
"Iya," sahut Larisa sambil memalingkan wajah ke arah kaca mobil di sampingnya. Sedangkan Reza kembali fokus menatap ke depan karena dia harus fokus menyetir.