Arvan bangkit berdiri dari duduknya membuat Larisa mengernyitkan dahi, heran. "Lo mau kemana, Van?" tanya gadis itu seolah menyiratkan dirinya tak mau ditinggalkan sendiri.
"Lo udah selesai kan ceritanya?"
Larisa mengangguk, dia memang sudah selesai mencurahkan segala keluh kesahnya pada Arvan. "Udah kok. Makasih ya udah mau dengerin. Makasih juga buat pendapatnya tadi."
"Nyantai aja," jawab Arvan. "Gue ke kelas dulu ya. Kondisi lo juga kayaknya udah baikan."
Walau sebenarnya Larisa enggan ditinggalkan sendiri ditambah Bu Mita sekarang sedang tidak ada di UKS, tapi dia sadar tak mungkin terus menahan Arvan untuk menemaninya. Pemuda itu juga harus mengikuti pelajaran selanjutnya. Sudah cukup hari ini dia merepotkan pemuda itu.
"Iya, Van. Lo ke kelas aja. Pelajaran kedua fisika, kan? Bentar lagi mau dimulai tuh."
"Iya. Lo nggak apa-apa kan gue tinggal?"