Larisa masih asyik melihat-lihat hasil jepretannya di ponsel Arvan. Namun begitu dirinya melirik ke arah jam yang tertera di layar ponsel pemuda itu, seketika Larisa tersentak kaget. Tampaknya dia baru menyadari telah melupakan sesuatu.
"Ya ampuuuun, udah jam 3 sore ternyata," katanya heboh, membuat Arvan menaikan satu alis karena bingung melihat perubahan sikap Larisa yang terlalu drastis. Dari senyum-senyum sendiri menjadi panik seolah kebakaran rambut.
"Iya, udah jam 3. Kenapa emangnya?"
"Duh, gue lupa ada janji ketemuan sama Pretty, Gina."
"Jam berapa janji ketemuannya?" tanya Arvan, penasaran.
"Jam 1 siang, udah kelewat dua jam. Haduuh, gawat nih. Mereka pasti marah-marah."
Dengan tergesa-gesa Larisa mengubrak-abrik isi tasnya, dia menepuk jidat dengan dramatis saat ingat baru saja melakukan kecerobohan karena sibuk mencari ponselnya di dalam tas padahal jelas-jelas ketinggalan di rumah.