"Ara, minum obat dulu, kamu mau kemana?"
"Ara capek minum obat Ma, Ara ingin pulang."
Wina terdiam, lalu mengusap rambut Ara dengan lembut, Wina tahu ini sulit dijelaskan, bahwa putrinya ini sedang amnesia. Satu bulan lamanya Ara harus ditangani demi mengembalikan ingatannya. Ara harus memulai dari awal demi mengenal keluarganya. Wina memperkenalkan satu persatu sampai akhirnya Ara mulai akrab kembali dengan keluarganya.
"Ara mau minta apa? Biar dokter beliin sesuatu. Besok Ara sudah boleh pulang."
Dokter Bima tersenyum ke arah Ara. Mata Ara berbinar, ia senang sekali mendengar pernyataan Dokter ini.
"Es krim sama cocktail Dok, Ara pingin itu."
Bima terkekeh begitu juga Wina. Ara sudah seperti anak kecil yang merengek minta makanan. Padahal Bima tahu bahwa gadis mungil ini masih 24 tahun, hanya selisih tiga tahun sama Bima.
"Oke, dokter janji besok bakal kerumah Ara, oke," ucap Bima pada akhirnya.
Nantikan Kelanjutannya ya:)