Aku tidak semudah itu bisa cemburu pada orang lain. Apalagi Fiona dapat dikatakan kalah level denganku. Secara fisik, kami tak sepadan, yah aku tinggi semampai dengan bodi bak model. Mas Doni tak mungkin menaruh hati juga padanya. Sejauh ini hanya aku tempatnya untuk pulang.
Aku mungkin mengalami insecure. Tidak yakin pada diriku sendiri bahwa aku layak untuk dicintai oleh seorang Doni Abrar. Aku begini karena ketakutan yang terbentuk dalam pikiranku. Meski ribuan kali Mas Doni berucap, akulah satu-satunya tapi aku tetap tak yakin.
Fiona menyerahkan kunci motor padaku, dan aku membisu menyaksikan Fiona duduk di boncengan motor Mas Doni.
Rasanya ingin marah tapi aku tak punya kuasa untuk itu. Aku tak suka melihat Mas Doni duduk berdekatan dengan perempuan lain meski itu seorang Fiona yang ... bertubuh bongsor dan pantatnya datar.