:: Doni's point of view part 2 ::
Aku tahu Boy pasti patah hati sekali lagi. Pertama, aku dulu menembak Mika tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Padahal saat itu Boy dan Mika sedang dekat. Tiba-tiba ucapan itu terlontar dari mulutku, sesaat aku bingung sendiri kenapa aku bisa bilang begitu pada Mika. Tapi sudahlah, itu sudah berapa tahun yang lalu. Maaf Boy, aku menikung Mika darimu, sobat.
Boy tak pernah merasa aku merebut Mika darinya. Dia berjiwa besar dengan mementingkan kebahagiaan Mika. Kami berdua berjuang bersama demi senyum Mika. Iya, kami mencintai orang yang sama, dan sayangnya Mika lebih memilihku karena aku terlanjur menembaknya terlebih dahulu. Jujur, aku sedikit tak enak hati pada Boy. Dia hanya bisa menelan ludah melihat kebersamaan kami selama ini.