MALANG, MARET 2007
Hujan gerimis ketika Mas Doni mengantarku kembali ke Malang. Aku bisa saja kembali dengan naik bus karena badannya baru saja pulih dari demam. Namun Mas Doni menolak, katanya dia juga butuh liburan.
Malam itu kami menginap, tapi bukan di rumah Boy seperti biasa. Kebetulan kali ini Pott dan Alina mengundang kami dan beberapa teman lainnya untuk merayakan pesta kecil-kecilan. Alina adalah kekasih Pott, teman tidur Pott lebih tepatnya.
Berjejer botol wine dan macam-macam jenis alkohol lain yang aku tak tahu sebutannya. Semua lengkap tertata di meja bar rumah Pott.
Di rumahnya, Pott tinggal dengan Sam, sepupunya. Sekitar lima belas orang saat itu aku hitung tengah menikmati momen dengan pasangan masing-masing, kecuali Boy yang sendirian. Aku dan Mas Doni duduk di sofa coklat di ruang tamu. Sengaja kami menghindari pesta miras di ruang tengah, karena memang kami bukan peminum.
