Seharusnya, Tika dan Mia sudah selesai rapat. Tapi Mika tak menemukan mereka di sudut manapun di gedung fakultas. Hari sudah semakin sore, Mika tak ingin berlama lagi di kampus. Ditambah pula, Mas Indra menunggunya di bawah pohon tanjung di dekat taman.
Baiklah, akhirnya Mika meninggalkan pesan singkat untuk Tika. Berharap Tika segera membaca dan menyampaikan pula pada Mia, bahwa dirinya pamit terlebih dahulu.
"Mas Indra, balik sekarang?" tanya Mika.
"Eh, udahan ke toiletnya?" Mas Indra justru balik bertanya. Segera ia masukkan ponsel ke dalam tas ransel miliknya.
Mika mengangguk. Tangannya memilin tas slempang yang ia kenakan. Masih gugup rupanya. Dia sampai harus berbohong beralasan pergi ke toilet padahal sedari tadi dia berkeliling mencari kedua sahabat tengilnya.
"Lewat mana? Teknik ya?"
"Iya, Mas."