Satu jam kemudian.
"Balik yuk!"
"Mau kemana lagi?"
"Ke rumahku. Mumpung kosong. Hehe.."
***
Suara kompor dinyalakan. Ctek. Ctek. Ctek..
Doni mengambil dua bungkus mie instan dari dalam storage yang terletak tak jauh dari wastafel dapurnya. Dia membuka bungkusannya lalu merebus mie yang masih kering ke dalam panci berisi air sedang. Sembari ditunggunya mendidih, dia menuangkan bumbu ke dalam piring. Tak lupa dia memasukkan dua telur ayam ke dalam rebusan mie tersebut.
"Gak pedes kan?" tanyanya pada Mika yang sedari tadi hanya duduk menunggui kekasihnya dari balik meja makan.
"Boleh lah. Mi goreng pedes, siapa juga bisa nolak. Hehe.."
"Wah, lagi pengen pedes ya, tandanya nih.."
"Tanda apaan, Mas?"
"Tandanya bentar lagi 'dapet'.. ya gak sih?"
"Oh iya juga. Haha.."
Sejenak Doni fokus menumpahkan bumbu di piring, lalu beralih mengaduk mie di dalam panci. Tak lama, air mendidih. Dia matikan kompor dan menuangkan mie ke dalam saringan terlebih dahulu untuk membuang airnya.