Doni turut menoleh mengikuti asal suara yang memanggil Mika. Keduanya saling menatap pada perempuan itu. Sedetik kemudian, Doni menginjak kaki Mika yang saat itu pikirannya entah pergi kemana.
Mika pun berubah menatap Doni. Dia begitu terkejut ketika kakinya diinjak oleh Doni dengan tiba-tiba. Ih, ngagetin, mana sakit tau, seru Mika dalam hati. Kaki Doni masih tertahan di atas kaki Mika. Disitu tampak Mika berusaha melepas kakinya dari cengkeraman kaki Doni.
"Tante, gak salah kan? Mikaila, ya kan?"
Perempuan itu kembali mengulang pertanyaannya. Menanyakan kebenaran bahwa gadis muda dihadapannya adalah Mika. Mika gugup, tenggorokannya terasa dikunci oleh gembok emas. Isi kepalanya terdiri atas ribuan kata, namun tak satupun menurutnya pantas untuk diucapkan.
"Ya, Tante. Saya Mika."