"Apa mau gue anter ke parkirannya?" tanya Devian santai.
"Gak perlulah emangnya aku anak kecil apa yang harus terus dianter," jawab Peyvitta. Peyvitta ke sininya saja berani sendiri kenapa dia harus diantar saat mau pulang?
"Kali aja lo takut ketemu dia," ucap Devian yang lagi-lagi membawa dia. Devian hobby banget ya bahas dia, hehe.
"Dih apa-apaan sih Kak Dev dari tadi bahas dia mulu? Atau jangan-jangan Kak Dev suka ya sama dia?" ledek Peyvitta.
"Gue gak suka sama dia, yang gue suka itu lo bukan dia."
Ting.
Jantung Peyvitta berhenti berdetak sesaat. Ucapan Devian masuk ke hati Peyvitta. Peyvitta sudah lama bersama dengan Devian, tapi ia belum yakin kalau ia bakalan bisa mempunyai rasa sama Devian.
Lagi-lagi pipi Peyvitta langsung memerah dengan sendirinya. Devian memandangi Peyvitta, Devian memandangi pipi Peyvitta yang berubah menjadi seperti apel itu.
Peyvitta memandangi Devian balik. Pipi Peyvitta semakin memerah saat Devian mengeluarkan senyumannya.