Suatu hari dua orang anak, laki-laki dan perempuan sedang berlarian ke bukit melawan arah angin. Saat itu si anak perempuan harus pindah dari korea karna memang ada urusan pekerjaan.
Dan si anak perempuan memberikan sebuah liontin kepada anak laki-laki itu, liontin tersebut terdapat lubang kunci dan kunci tersebut disimpan oleh anak perempuan.
"mari kita kenakan ini selalu, dan simpan selamanya,, suatu hari saat kita sudah dewasa dan bertemu kembali, kita gunakan kunci ini untuk membuka liontin tersebut,, kemudian kita akan menikah" ucapnya dengan air mata yang sedikit demi sedikit keluar.
"ya" begitu pula si anak laki-laki yang menggosok kedua matanya karna menahan tangis.
______________
Dengan kemampuan masaknya yang handal dia terus memasak dengan gagahnya, berlarian kesana kemari dengan membawa bahan makanan dan mencampurkannya kedalam panci serta mengaduknya dengan mahir. Dan memberikan sentuhan terakhir dengan saus dan hiasan yang begitu nikmat.
"woiii! Sarapannya udah siap nih! Berandalannn!" ucap seseorang yang memasak barusan.
semua shuei atau berandalan menengok ke sumber suara tersebut dengan tatapan yang seram.
"ya! Selamat pagi, tetet!" ucap semua shuei tersebut.
Semua pun masuk dan memakan masakan yg dibuatkan oleh orang tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah kim taehyung.
"wueenaaakkkk" teriak salah satu shuei tersebut saat memakannya.
"tetet memang hebatt"
"masakan sang ahli waris memang paling mantaapp!" ucap mereka semua dengan senangnya.
"memangnya siapa yg mau jadi ahli waris! Sudah kubilang berkali-kali aku tidak mau menjadi yakuza!"ucap taehyung sedikit kesal.
"eh?? Kok gitu?!" ucap semua shuei bersamaan.
"aku ingin kuliah di universitas unggulan, dan menjadi pegawai negri, dan tetap dijalan yg benar dan lurus, melangkah tepat ke matahari" ucapnya dengan semangat dan tentu bergaya.
"wooaaahhhhh!" semua pasang mata shuei berbinar mendengarnya.
"ya ampunn... Kalian ini tiap hari selalu gaduh."
"ayah!"
"pak bos! Selamat pagi!" semua shuei memberikan hormat kepada tuan yakuza tersebut atau ayah dari kim taehyung.
"oh, iya taehyung, besok aku ingin membicarakan hal penting denganmu,, ingat baik-baik ya"ucap sang ayah pada anaknya.
"pembicaraan penting?"
"iya"
____________
Pagi hari ini taehyung pergi ke sekolah diantar para shuei dengan mobil. Semua pasang mata melihat kearahnya serta dengan pandangan takut dan taehyung hanya memasang muka masam.
"nah, tetet!! Semoga hari ini menyenangkan!" ucap salah satu shuei dengan suara yg agak kencang.
"selamat jalan!"mereka semua berteriak cukup keras.
"haaaaahhhh"taehyung menghela nafasnya dan pergi begitu saja.
"oiaa tetet!!"
Taehyung langsung berbalik.
"baru-baru ini ada anggota mafia tak dikenal menyerang wilayah kita" ucapnya dengan mimik wajah yg sangat serius dan pastinya menyeramkan.
"ha? Mafia?"taehyung hanya memasang wajah bingung.
"berhati-hatilah tetet"
Setelah itu taehyung kembali berjalan kedalam sekolah. Dan para berandalan itu pun kembali kerumahnya.
'ampunn deh,,, duniaku ini penuh pertumpahan darah!'ucapnya dalam hati.
'ah,, kenapa aku tidak segera pergi dari keluarga ini dan hidup tenang nan damai? Aku selalu belajar giat untuk bisa kuliah di universitas unggulan, karna itu juga aku tidak pernah punya pacar, dan jarang dekat dengan perempuan,,,'
"eh tunggu dulu" taehyung mengeluarkan liontin yg tertutup bajunya.
"pernah sih, walau cuma sekali"
Sambil terus berjalan, taehyung memainkan liontin tersebut.
'Kehidupanku, ada saja berbagai macam kesukaran tiap hariny'
Taehyung terus meratapi nasibnya sebagai anak dari seorang yakuza.
'namun pada hari ini, takdirku berubah'
'ya mulai hari ini'
Taehyung Mendengar suara langkah yg cukup cepat dari belakang dan melihat seorang perempuan tengah berlari sangat kencang kearahnya.
"eh?!" taehyung panik karna nampaknya dia akan menabraknya.
Begitu pula perempuan tersebut dia tidak bisa mengerem kakinya. Dan alhasil perempuan tersebut menabrak taehyung bahkan sampai membuat taehyung menabrak tiang.
'kesukaran yg aku hadapi tiap hari, menjadi makin parah'
"adu duu duhh.... Maaff! Aku sedang buru-buru!.. Maaf yaaa!!!"perempuan tersebut kembali berlari tanpa ada niat untuk menolongnya terlebih dahulu.
"a..apa-apaan itu t..tadi?" ucap taehyung agak terbata dan masih menemplok di tiang.
Taehyung berusaha untuk berjalan ke kelasnya walau wajahny Begitu perih ditambah lagi darah yg keluar dari hidungnya.
Taehyung pun tiba di kelas.
"yo taehyung... Eh! Wooohhh!"salah seorang teman laki-lakinya kaget saat melihat keadaan taehyung.
"ehh taehyung? Kenapa bonyok begitu? Sehat?" kini teman perempuannya yang bertanya.
Perempuan itu berlari sambil kearah taehyung.
"hidungmu berdarah, lho!"
"eh! Tzuyu! Sehat kok sehat, sehat sejahtera!"ucap taehyung berusaha meyakinkan dan mengelap darahnya dengan lengan bajunya.
"memangnya apa yg terjadi?"tanya teman laki-lakinya.
"hmm.. Ditabrak perempuan dijalan sampai terpental dan menabrak tiang, dan beginilah hasilnya"
"perempuan itu sangat kuat ya? Tapi masa iya?"
"iya benerann!"
"tahan sebentar. Biar aku obati lukamu"
"eh? Tzuyu tidak usah repot-repot"
"harus repot! Kalau lukanya tambah parah bagaimana?"
"ayo!" ucap tzuyu menempelkan plester
Taehyung sangat senang dan wajahnya juga memerah.
Tzuyu memasangkan plester tersebut di bagian hidungnya. Dengan jarak yg dekat seperti itu membuat jantung taehyung berdetak lebih cepat.
'Woooaahhhhh! Aku bisa sedekat ini dengan tzuyu, kalau begini aku rela bonyok'
Teman laki-lakinya tersebut hanya melongo melihat taehyung yang kesemsem seperti itu.
"rela bonyok ya taehyung?"
"aihhh!!" taehyung kaget serta malu.
"berisik!"taehyung meneriaki temannya itu.
Bel sudah berbunyi dan mereka duduk ditempatnya masing-masing.
Taehyung masih mengingat saat tzuyu mengobati lukanya.
'kukira hari ini bakal terus-menerus kena sial, bisa ngobrol dengan tzuyu, ada untungnya juga ternyata'
"ya anak-anak!! Kita kedatangan murid pindahan. Silahkan masuk lee eunsoo"ucap guru tersebut sambil mengarah ke pintu.
"iya!"
Murid pindahan tersebut berjalan masuk dan berdiri tepat di samping guru.
"perkenalkan! Aku murid pindahan dari amerika, namaku lee eunsoo. Ibuku orang korea dan ayahku orang amerika, aku ini blasteran aku juga lancar berbahasa korea, teman-teman, jangan sungkan padaku ya!"ucapnya dengan senyuman yg begitu manis.
"wah imutnya!"
"cantik banget!"
"kakinya ramping! Kok keren banget ya?"
"dia blasteran amerika, aku belum pernah bertemu perempuan secantik dia!"
Kira-kira seperti itulahh pendapat mereka semua.
"nah, kalau begitu, kamu bisa duduk dibarisan bagian belakang" eunsoo mengangguk.
Namun saat eunsoo ingin berjalan ke tempat duduknya ia bertatapan dengan mata seseorang.
"haaahhhh??!!!!!"ucap mereka bersamaan dan taehyung bangkit dari duduknya.
"kamu yang tadi!"ucap eunsoo kaget.
"cewe yg sangar tadi!"
Semua yg berada dikelas bingung. Cewek sangar?
"eh? Apa maksudmu cewe sangar?!"
"tadi, di sekitar sekolah, kau menabrakku sampai terpental dan menabrak tiang, kan??"
Semua yg berada dikelas hanya bingung melihat mereka beradu argumen.
"bukankah aku sudah minta maaf!!? Padahal cuma tersenggol sedikit, jangan menuduhku yg tidak-tidak ya!!"
"apanyaa yg tersenggol sedikitt?!?! Aku hampir pingsan tadi!!"
"oh gtu? Berarti kamu punya tekanan darah yg rendah! Aku minta maaf sekali lagi deh! Jadi gak usah dibahas lagi bisa kan? Dasar cowok lembek!"
"minta maafnya gitu doang?! Dasar...... Cewekkkk monyettt!!!!"
"siapa yg..... Cewek monyet, HAH?!" ucapnya seraya meninju pipi taehyung sampai terjatuh dan berguling karna saking kencangnya.
Semua yg berada dikelas dibuat kaget dan melongo melihat eunsoo yg begitu kuat.
"haahhh?"eunsoo kaget dengan apa yg diperbuatnya.
~skip~
Saat kejadian tadi guru tersebut mengatur mereka berdua dan membuat mereka harus duduk bersebelahan.
"nah, tolong urus dia ya...Taehyung"
"jangan dekat-dekat, ya! Kelembekanmu nanti nular!"ucap eunsoo agak menjauh.
"sama saja! Jangan dekat-dekat, kemonyetanmu nanti nula-" tiba-tiba saja tangan eunsoo terkepal sudah bersiap meninju taehyung kembali.
"aku gak jadi bilang!"ucap taehyung mantap karna takut.
Namun tetap saja eunsoo meninju kembali pipi taehyung.
'hari pertamaku bersama murid pindahan :') '
~skip~
Taehyung hanya diam menatap langit-langit kelas dan meratapi nasibnya bersama si eunsoo murid pindahan.
'sial, kenapa sih cewek ini? Baru kali ini aku bertemu cewek kejam yg menyebalkan! Sifatnya sangat jauh dengan tzuyu, ataupun gadis dalam janji itu.. Aku belum pernah bertemu dengan gadis itu lagi, sih... Hufft.. Haaahhhh... Andai saja tzuyu menjadi cinta pertamaku..andai saja..'
Taehyung pun meraba liontin yg ia kalungkan di lehernya itu. Tapi ia kaget karna liontin tersebut tidak ada. Dan ia bingung bagaimana bisa tidak ada di lehernya? Lalu ia mulai mengingat kejadian tadi pagi saat ia memainkan liontin tersebut dan eunsoo yg tiba-tiba menabraknya.
"argghhhhhh!!!!!!"taehyung berteriak sangat kencang dan seisi kelas memerhatikannya.
Dan taehyung juga menatap sinis eunsoo. Eunsoo hanya bingung ditatap seperti itu dan lebih mengacuhkannya.
"kenapa taehyung?"
"tidak bu"
'hufftt.. Lebih baik aku katakan nanti saat jam istirahat'
_______________
"Haa?! Untuk apa aku membantumu mencari sesuatu yg seperti itu?!"
"untuk membayar hutang tabrakanmu itu! Kalau bantu, jadi impas! Seingatku, hanya pada saat itu kemungkinan hilangnya!"
"ada apa, taehyung?"tanya tzuyu yg tiba-tiba datang.
"tzuyu.. Begini.. Aku barusan kehilangan benda yg sangat penting bagiku"ucapnya dengan lembut.
"oh gitu? Mau aku bantu cari?"
"bukan gitu! Ini salahnya dia, jadi dia lah yg harus bantu mencarinya"
"apa-"eunsoo berkata dan taehyung langsung memotongnya dengan tatapan sinis bahkan sangat sinis.
"ya udah. Liontin seperti apa yg harus aku cari?"tanya eunsoo pasrah.
"tali rantainya setebal ini, ada lubang kunci ditengah liontinnya" taehyung menjelaskan dan membuat bentuknya diudara dengan jarinya.
"kalau itu?!"tzuyu kaget dam merasa pernah melihatnya.
"pernah lihat disuatu tempat?"tanya taehyung.
"oh nggk, mungkin aku yg salah lihat"
"baiklah,, sebagai upah hasil membantu nanti jangan pernah bicara padaku lagi disekolah, sepakat?" tanya eunsoo meminta persetujuan taehyung.
"hah?!"
"aku sangat benci lho pada cowok yg cerewet gara-gara masalah sepele"
Taehyung merasa tertohok dengan ucapannya.
"aku juga benci kalau sampai ada yg mengira kita berteman nggk level!"
Taehyung sangat kesal darahnya seperti mendidih oleh perkataannya, rasanya ia ingin sekali melemparnya keluar jendela.
"oh iya.. Aku lupa bilang sesuatu, taehyung"ucap ibu irene guru yg mengajar barusan, dia tiba-tiba datang dan memotong pertengkaran mereka.
"ha?"
"tolong perkenalkan area sekolah ini pada eunsoo ya? Setelah itu ibu beri tugas bersama eunsoo mengurus peliharaan sekolah, selamat berjuang!"ucapnya pergi setelah mengatakan itu.
"hahhh?!"ucap mereka bersamaan.
~skip~
Kini mereka berdua sudah berada di tempat peliharaan sekolah. Keduanya sama-sama kesal.
"kenapa ini terjadi padaku?!"taehyung terus bergerutu.
"bentar, ingat perjanjian tak bicara padaku kan?"tanya eunsoo dengan lipatan kedua tangannya di dada.
"kalau tidak bicara padaku. Bagaimana bisa beres ini kerjaan? Dan juga, ini bukan di area sekolah!"ucapnya pergi dengan langkah yg lebar dan mulai mengurus hewan.
"dasar cowok ngeselin!"begitu juga eunsoo yg mulai mengurus hewan dan tentu jauh dari taehyung.
'sial! Kenapa aku harus bersama cewek ini?!'masih terus bergerutu.
Setelah beberapa menit kemudian eunsoo sudah menyelesaikan tugasnya.
"cepat kerja!! Biar ada waktu cari liontin!"
"gak usah nyuruh-nyuruh juga kali!"
______________
Hari kedua dengan wanita ganas,-
Semuanya nampak tenang dan tengah memerhatikan apa yg dijelaskan oleh guru .
'rumit sekali sih pelajaran bahasa korea ini..haahhh'eunsoo mencoba untuk memahami pelajarannya.
Pelajaran pun selesai dan waktunya semua murid istirahat.
Eunsoo membereskan bukunya dan berjalan keluar menuju kantin sekolah.
saat sudah beberapa meter dari kelasnya ada yg menepuk kepalanya dengan benda yg datar dan tipis.
Eunsoo kaget dan segera menengok kebelakang.
"nih"ucap taehyung memberika buku catatan bahasa korea.
Eunsoo hanya melongo melihatnya.
"apa ini?"
"catatan pelajaran bahasa korea, kau tidak keburu menulis semuanya kan?"
"sudah kubilang jangan bicara denganku di sekolah! Dan jangan ikut campur dalam urusanku!" ucapnya pergi meninggalkan taehyung.
'dasarrr sialaaaaann!!!' taehyung menggertakan giginya. Dan menatap kesal eunsoo.
_______________
Hari ketiga bersama dengan gadis liar
Nampaknya semua murid kelas 1-B tengah melakukan pelajaran olahraga dilapangan.
Dan saat ini taehyung dan jimin sedang duduk di rerumputan sambil melihat orang yg sedang berolahraga.
"eh taehyung, sejak kapan kau akrab dengan eunsoo?"tanya jimin.
"hahh?! Apa maksudmu?"
"soalnya kau bersama dia terus sih, pulang sekolah berkegiatan bersama, tingkahmu padanya juga tidak sungkan-sungkan"
"akrab ya? Akrab dari mananya coba?"
"liat tuh, eunsoo itu cantik banget kan? Banyak laki-laki yg penasaran padanya" ucapnya smbil melihat eunsoo yg tengah melakukan pendinginan(dilakukan setelah selesai berolahraga)
"cantik? Yg kayak gtu?"
Mereka berdua terus memerhatikan eunsoo.
"cantik kayak monyet sihh iya"
Namun siapa sangka eunsoo mendengarnya dan melempar bola basket kearah taehyung. Dan mengenai kepalanya.
"apa sihh?!?!"taehyung berteriak kesal pada eunsoo.
"aku gak mau bantu kamu lagi!!"ucap eunsoo berlari kearah taehyung dan bersiap ingin melempar bola basket lagi.
"yaudahh iya maaf!"
"huuhh"eunsoo tetap melempar bola basket itu ke kepala taehyung dan pergi.
Jimin yg melihat pertengkaran mereka hanya diam dan ngeri melihat taehyung yg dilempari bola.
"kau masih hidup kan?"
"siall!!"ucap taehyung dalam keadaan tengkurap.
Jimin hanya tertawa.
______________
Hari keempat dengan wanita gila.
"aduh duh duh... Dasar, si cewek gorila itu!!" taehyung mengerang kesakitan dan memegang kepalanya.
'sampai jadi sangar begitu, dia dibesarkan dikingkungan macam apa?'
"tetet!! Mafia ada di gang nomor tiga!"ucap salah satu shuei dan membawa shuei satunya di pundaknya karna terluka.
"apa? Ini sudah ketiga kalinya!" tentu saja itu buka taehyung yg bicara. Itu adalah shuei yg Tiba-tiba datang dan langsung kesal.
"ayo serang!!!!" ucap semua shuei yg entah dari mana tiba-tiba berkumpul.
Taehyung yg melihatnya hanya acuh. Dan kembali berjalan.
'yah.. Lingkunganku juga bisa dibilang sangar sih'
Fake love ✔
Sorry klo gaje