Suasana di dalam mobil sangat sunyi.
Qiao Mu menundukkan kepalanya, mencengkeram sabuk pengaman erat-erat dan teringat dengan adegan mendebarkan barusan yang masih melekat di hatinya.
Dia mendongak dan menatap pria di sampingnya, ekspresinya acuh tak acuh, seolah-olah tidak ada apa pun yang terjadi.
Baru saat itulah Qiao Mu menyadari bahwa dirinya benar-benar tidak mengerti tentang pria ini sama sekali.
Qiao Mu menggigit bibirnya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Paman, apakah kamu punya banyak musuh?"
"Tidak sedikit."
Bicaranya yang santai menunjukkan seolah-olah itu bukan masalah bagi dirinya.
Li Yan menatapnya dengan sorot mata suram, "Apakah kamu takut?"
Qiao Mu meluruskan pinggangnya dan berkata, "Takut? Apa yang ditakutkan? Aku telah mengalami berbagai masalah. Aku tidak takut dengan badai kecil barusan!"