"Merindukan nenek lagi, ya?"
Melihat kakeknya sedang memegang sebuah foto di tangannya, Beiming Yechen jadi ingin mencuri lihat foto itu.
Walau demikian, gerakan Kakek Beiming sangat cepat, ia mengambil tongkat di tangannya dan memukulkan tongkat itu ke arah Beiming …
"Aduh Kek, pelan-pelan!!! Apa kamu menginginkan cucumu ini pincang?"
Kakek Beiming pun secara diam-diam mengambil foto itu dan memasukkannya ke dalam laci dan menutupnya kembali. Kemudian Kakek Beiming memasang ekspresi wajah yang serius.
Jika memperhatikan ekspresi orang tua itu, tampaknya Kakek Beiming memang ingin memarahi Beiming Yechen. Akan tetapi saat melihat Ji An'an lagi, seketika wajahnya langsung berubah tersenyum seperti bunga matahari.
"Kenapa harus begitu misterius? Lagi pula, membiarkan aku melihat foto nenek saja tidak boleh..." Ucap Beiming Yechen dengan sedih.