Kemarin malam orang yang bercumbu dengan wanita itu bukanlah Gu Nancheng!
Pembuluh darah dalam tubuhnya seolah meledak membuatnya murka dan sedih!
Sayangnya, perkataannya itu terhenti di tenggorokan dan tidak bisa dikatakan….
Suasana hatinya ini seperti memergoki ada seekor babi yang telah memakan makanan rumahnya. Walau demikian, ia tidak bisa melampiaskannya dan masih harus berpura-pura dirinya yang memakan makanan itu? Penderitaan semacam ini, siapa yang bisa mengerti?
"Apa maksudmu…. Ada orang yang mengatakan bahwa saat seorang pria mendapatkan keinginannya, maka ia akan sangat menghargainya. Apakah kamu seperti itu, Gu Nancheng?" Ji An'an menggigit bibirnya dan merasa kecewa dengan sikap dari Gu Nancheng yang tampak memendam kekecewaan seperti ini.
"Apakah kamu sungguh menilaiku seperti itu? Bagiku, kamu adalah hewan langka yang tidak bisa disentuh atau didapatkan selamanya." Ucap Gu Nancheng sambil menatapnya dalam.