Ji An'an baru selesai makan dan merasa bahwa dirinya juga sudah memiliki cukup tenaga. Kemudian, ia pun berdiri di depan teras dan menatap ke bawah.
'Hanya dua lantai… tidak tinggi.' Pikirnya santai.
Tidak lama kemudian, Ji An'an memanjat dari saluran air dan turun ke bawah.
Ji An'an hanya membawa satu botol racun untuk Beiming Shilan dan masih tergantung di lehernya. Walau demikian, sisa racunnya masih ada di apartemennya.
Kakinya berjalan dengan cepat ke gerbang rumah sakit, memakai baju pasien, dan tidak membawa uang ataupun ponsel miliknya...
Rasa seperti benar-benar ingin langsung ke tengah jalan dan ditabrak sampai mati saja. Walau demikian, ia juga takut kalau nanti dirinya masih bisa hidup namun dengan anggota tubuh yang sudah cacat pada kaki atau tangannya. Ia juga tidak ingin membuat sopir yang menabraknya itu terkena sial.