"Ada yang aneh dengan lo," ujar Reynard sambil menatap Pelvetta dengan cukup detail.
"Gak ada yang aneh dengan gue, hanya saja sekarang gue sudah sadar." Pelvetta berucap dengan santainya, memang dirinya tidak merasa ada sebuah hal yang dikatakan aneh pada dirinya.
"Sadar akan hal apa?" Reynard merasa bingung dengan pembahasan Pelvetta kali ini. Meski dirinya sudah bisa menebak ke mana maksudnya, tapi tetap saja Reynard tidak ingin langsung percaya begitu saja dengan apa yang menjadi tujuan sebenarnya dari Pelvetta.
"Gue sekarang sudah sadar kalau titik tertinggi dari mencintai itu bukan memiliki, melainkan mengikhlaskan. Bahagia lo adalah bahagia gue, kalau bahagia lo bersama dengan kembaran gue, maka gue bisa apa? Gue cuma bisa mengikhlaskan lo bahagia dengan pilihan hati lo."