"Gue pergi." Peyvitta kembali berpamitan lagi pada kedua saudaranya. Peyvitta melangkahkan kakinya dan berniat untuk keluar dari Rumah ini.
"Vitta!" teriak Pelvetta dengan begitu kencang dan bahkan menggunakan nada yang begitu tinggi.
Peyvitta yang mendengar teriakan dari kembarannya menjadi menghantikan langkah kakinya dan berbalik badan. "Iya?"
Peyvitta berucap dengan menggunakan nada yang tanda tanya. Peyvitta tidak tahu apa alasan yang membuat Pelvetta menjadi memanggil namanya sambil berteriak dan juga menggunakan nada yang begitu tinggi.
"Lo gak boleh pergi!" larang Pelvetta. Pelvetta tidak mau kalau Peyvitta pergi.
"Gue harus pergi," ucap Peyvitta. Peyvitta memang harus pergi, karena sangat tidak mungkin jika dia tinggal di tempat ini.
"Gak!" larang Pelvetta.
Peyvitta tersenyum kecil melihat kelakuan kembarannya yang terus melarang dirinya untuk pergi. "Udah. Makasih ya udah belain gue," ucap Peyvitta dengan nada yang terdengar begitu lembut.