Pelvetta melirik ke arah di mana Peyvitta berada. Pelvetta memperhatikan Peyvitta yang sekarang tengah fokus memperhatikan langit-langit kamarnya.
Pelvetta merasa ada sesuatu yang hatinya rasakan saat dia sekarang sedang memperhatikan orang yang mempunyai wajah yang sama dengan dirinya.
Apa mungkin sudah seharusnya gue sama lo terus bersama seperti ini? Gue merasakan yang namanya ketenangan dan kebahagiaan yang berlebih saat gue bersama dengan lo, padahal kita sedari tadi tidak melakukan hal apa pun selain gila-gilaan bareng.
Pelvetta bingung sendiri sama apa yang dia rasakan sekarang. Pelvetta terus memikirkan apa yang sedang hatinya rasakan dengan pemikiran yang tiba-tiba mendadak muncul dan dia rasa sudut pandang dalam pemikirannya yang sekarang berbeda dari sebelumnya.