"Karena kebohongan kamu pada akhirnya akan Ayah bongkar?" Ardian tersenyum dengan senyuman yang mengandung makna yang sudah pasti bisa Devian pahami.
"Terbongkarnya kebohongan Vian itu tidak ada apa-apanya. Hal yang Vian tidak mau kalau hal itu terjadi adalah ending setelah Ayah tahu apa yang Vian sembunyikan."
Saat kebohongan dirinya terbongkar, maka itu tidak akan terlalu bermasalah, hanya saja semua yang dia tutupi dengan suatu hal yang menjadi kebohongan sudah tidak ada lagi, tapi saat kebohongan itu terbongkar, Devian tidak yakin kalau Ayahnya akan dia begitu saja saat dirinya tahu kalau dirinya sudah dibohongi.
Devian juga kembali teringat akan mimpi yang sudah pernah dia alami. Devian tidak mau ada sesuatu hal yang tidak seharusnya terjadi, tapi malah terjadi karena dirinya sudah membohongi Ayahnya.
"Sekarang sudah mengerti bagaimana sifat Ayah kamu?" Ardian bertanya dengan nada yang cukup serius, bahkan sambil menatap anaknya.