"Kesalahan kamu memang sudah pasti akan kamu tanggung, tapi belum tentu tidak melibatkan orang lain ke dalamnya." Ardian memperjelas kalimat yang semua sudah dia ucapkan.
Mendengar kalimat itu membuat Devian langsung terdiam. Semula Devian merasa sedikit lega, karena orang yang akan bertanggung jawab atas semua hal ini adalah dirinya, tapi saat mendengar kalimat barusan, Devian menjadi semakin khawatir.
Devian khawatir kalau apa yang sudah dia mimpikan tadi adalah gambaran dari masa depan. Devian sangat tidak ingin kalau hal itu sampai terjadi, apalagi di tambah dengan ending dari mimpi itu di mana dirinya kehilangan orang yang sudah dari dulu dia sayang.
Devian tidak mau kalau dirinya harus sampai kehilangan 2 orang yang dia sayang di hari yang sama dan di waktu yang berdekatan.
"Vian mau ke kamar," ucap Devian.
Devian tidak mau memperpanjang pembahasan mengenai hal ini dengan Ayahnya, karena pembahasannya sangat mengarah ke mimpi itu.