"Argh!"
Devian benar-benar emosi saat melihat orang itu yang memilih untuk menundukkan kepalanya dan mengabaikan apa yang sudah dia katakan.
Devian akhirnya mencoba untuk kembali berdiri. Saat tengah berusaha berdiri, Devian merasa kalau dadanya benar-benar sakit, tapi masih dia tahan.
Kenapa tendangan Ayah terasa begitu sakit? Argh, sial!
Devian langsung melangkahkan kakinya. Devian berjalan ke arah orang itu, orang itu mundur beberapa langkah sampai akhirnya orang itu tidak bisa mundur lagi, karena dia sudah terpentok di dinding.
"Mau buka gak?!" tanya Devian dengan penuh penekanan.
Devian bertanya dengan nada dan juga ekspresi yang terlihat seperti orang yang mengancam. Orang itu bisa melihat dengan jelas bagaimana emosi yang sedang Devian rasakan.
Orang itu tidak menjawab, dia lebih memilih untuk menunduk. Orang itu menundukkan kepalanya, karena tidak berani melihat sorot mata Devian yang terlihat begitu tajam.
Bugh!