Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Janjiku Menyerang Diriku

🇮🇩Neti_Fitriani_2960
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.2k
Views
Synopsis
ceritaku
VIEW MORE

Chapter 1 - Janjiku Menyerang Diriku

Namaku ''Jessica Fitriani'',orang-orang memanggilku dengan sebutan Jessi,aku berasal dari kota kayo.

Disini aku menceritakan tentang hubunganku dengan kekasihku,

aku telah 3 tahun berpacaran dengannya,namanya adalah Jio,jio memiliki hobi jalan-jalan.sifat gampang bosan & tidak betah bila berada disuatu tempat yg itu-itu saja.

Selama pacaran aku dengannya memang sering bertengkar karna sikap ku padanya,aku mudah marah,tetapi aku cepat memaafkan,tepat hari ini Senin 24 Agustus,dia pergi bersama teman-temannya kesuatu tempat yang sebelumnya sudah ia kunjungi satu Minggu yang lalu,aku marah karna ditempat itu ia pernah bertemu dengan mantan kekasihnya,sebenarnya tak apa (fikirku).Karna diwaktu yang sama aku juga pergi dengan sahabatku mengunjungi rumah sahabatku yang lainnya,sampai waktu hampir magrib tiba,aku & temanku pun pulang karna jarak rumah pun tidak jauh, sesampainya di rumah sahabatku pun langsung bergegas pulang & aku pun juga bergegas masuk untuk segera sholat, setelah itu aku memeriksa handphone ku untuk segera memberi kabar kepada nya,tapi ia tak kunjung membalas pesanku & akupun berfikir (mungkin sedang dalam perjalanan pulang),

Jam 20:30 ia juga belum membalas pesanku & aku menunggunya dengan perasaan yang sangat jengkel, sampai dijam 21:35 baru ia membalas pesanku dengan kalimat

👦 :"aku minta maaf"

(aku pun menjawab )

👦 :"iya bg"(padahal aku sangatlah jengkel),& pesan darinya pun kembali masuk dengan kata

👦 : " yasudah kalau kamu sedang marah"

(akupun tak membalas pesannya karna aku sedang dalam keadaan emosional,tapi tak lama kemudian aku pun tertidur pulas😴)

Sampai keesokan harinya aku terbangun dari tidurku & segera membantu ibuku membereskan rumah,dan sampai dijam 11:07 ,akupun mengirim kn ia sebuah pesan yang berisi

👩. : "sudah makan belum" ,

ia pun tak langsung membalasnya & akupun terus-menerus mengirimkan ia pesan.Sampai dijam 12:27 iapun membalas pesanku dengan kata

👦. :"enak diperlakukan seperti itu?"

(akupun langsung menjawab )

👩 :"tidak,aku minta maaf yaa aku sedang emosi semalam (aku tidak ingin membalas dengan keadaan emosi".Ia pun membalas pesanku)

👦. : "aku maafkan,tapi jangan ganggu aku saat ini,aku capek dengan sikapmu yang sebentar-sebentar marah karna hal sepele,dan begitu banyak janji yang sudah pernah diucapkan tapi semuanya tetap kau ulangi"

👩. :"aku tak ingin seperti itu",

(ia pun tak lagi membalas pesan-pesan ku)

Dan akhirnya malam pun tiba aku sangat sedih karna ia tak lagi membalas pesaku,aku tak tau lagi rasanya ingin bicara dengan siapa?, & akupun menghubungi sahabatku dan menceritakan nya bahwa aku sudah tidak kuat menahannya sendiri,merekapun mendengarkan & memberikan aku semangat yang begitu berarti bagiku hingga akupun berusaha untuk kuat kembali seperti semula,

"Keesokan harinya rasanya aku tak ingin melihat handphone,tapi aku masih saja memikirkannya entah apa yang membuatku teringat padanya,padahal aku sedang tidak ingin memikirkannya,tapi aku berusaha menunggu ia mengirim pesan untukku tapi ia tidak juga mengirimnya,dan akupun terbangun ibu memanggilku untuk sarapan pagi setelahnya aku tertidur dijam 08:45 sampai dijam 11:23 terbangun karna rasa lapar, kemudian aku merasa ngantuk dan akhirnya hari-hariku yang sedih terlewati dengan rasa ngantuk yang begitu berat.Sampai malampun tiba aku masih tak apa-apa dengan keadaanku yg sangatlah sedih,ia juga tak kunjung mengirimkan aku pesan,aku sudah tidah tahan bertengkar dalam waktu yang lama ini,dijam 21:00 aku mengirimkan pesan

👩 :" bang"

(ia pun membalas dengan waktu yang lama dan singkat)

👦 :"iya",

👩 :"masih marah sama adek?"

👦. : enggak

Dan pada akhirnya ia membalas pesan dengan mengatakan bahwa iya

👦 :mau main game dulu

dan akupun menjawab

👩 : iyaa

sampai dijam 23:20 aku masih menunggu ia main game,kemudia ia mengirim kan aku pesan berisi

"mari tidur ini sudah larut malam",iyaaa jawabku dan akupun mulai tertidur pulas saat itu juga☺️

Mungkin antara malas tapi rindu yang ia rasakan saat ini,tapi aku menyadari kesalahanku,memang semua orang tak bisa menerima kesalahan yang diulang-ulang & meminta maaf berkali-kali,tapi aku merasa tahu diri saat ini karna setiap siapapun yang bersama kita tidaklah baik bila terlalu mengekang apalagi sampai mengatur-atur hidup orang lain,aku menyadarinya & ini memamg salahku terlalu menyayangi terlalu berlebihan.

Sebagai manusia aku juga introspeksi diri, sebenarnya aku ingin menjadi seorang yang kuat,sabar,tidak.udah marah,tapi apalah dayaku yang hanya mementingkan egoku saja🥺

Dihari aku bertengkar dengannya,aku meminta bantuan kepada temanku yang bernama April untuk mengerjai jio dengan cara mengirimkan ia pesan untuk menguji dirinya dan temankupun setuju dengan ku.Kemudia akupun mencarikannya foto sebagai gambar profil aplikasi WhatsApp disana mereka saling mengirim pesan, awalnya jio agak sedikit cuek,namun lama-kelamaan mungkin ia merasa senang dan membalas pesan temanku dengan cepat,padahal diwaktu yang sama aku juga mengirimkan ia pesan tapi tak kunjung dibalasnya,temankupun memberi kabar bahwa ia langsung membaca pesan darinya,distu aku merasa bahwa aku sudah tidak dibutuhkannya.

Keesokan harinya jam 09:30 aku ingin sekali mengirimkan ia pesan tapi aku takut tak ada jawaban darinya dan akupun merasa sangat sedih dipagi menjelang siang tersebut.Aku sangat merindukannya saat pagi ini tapi apalah dayaku hanya bisa terdiam.aku tak tau bagaimana kelanjutan hari esok,aku takut semuanya berubah tak seindah yang aku pikirkan.Entah mengapa aku sangat terpuruk dengan keadaan ini,sampai aku tak bisa berfikir dengan jernih hari ini.

Tapi aku coba mengirimkan ia pesan "Sudah bangun?",tak lama ia pun membalas pesanku,dan memberikan perhatian padaku.Terkadang aku merasa sangat bahagia disisi lain aku merasa takut akan kehilangan,karna aku sudah sangat berharap padanya karna akupun sudah mengenal orang tuanya begitupun sebaliknya,dia sudah terlalu dekat dengan orang tuaku.Kedua orang tuaku pun percaya bahwa ia orang yang baik dan bertanggung jawab atasku,aku takut melanjutkan perjalanan ini dengan adanya emosi dan keegoisan ku yang terkadang tak bisa aku kontrol.Aku hanya ingin ia hidup bahagia tapi apalah mungkin selama denganku ia tidak merasa bahagia,aku selalu meminta kepada tuhan agar ia selalu diberi kesehatan,rezeki & bahagia yang selalu mengiriinya.

Saat malam tiba aku terdiam sambil duduk memandangi wajahnya hanya dari layar ponselku,akupun merasa sangatlah rindu,aku rindu saat ia sedang duduk berdua becanda bersama,aku rindu rayuan gombal yang ia katakan dari bibirnya,aku rindu saat ia mengusap dan membelaiku,semoga angin pertengkaran segera berlalu dan ia pun kembali seperti dulu jio yang aku kenal.