Chereads / Feeling Hurt / Chapter 11 - Sepuluh-

Chapter 11 - Sepuluh-

Happy Reading ❤

.

.

.

.

Duarrr...

"SUARA APA ITU?" suara yang terdengar dari depan rumah Kaila, dan semua yang ada di ruangan itu langsung menuju pintu utama.

"Suara apa tadi?" Bisik Lio

"Gak tau Li biasanya gak ada suara kayak gitu"

Mereka berlari untuk menuju pintu,

"Bibii? Apa yang terjadi?"

"Hehe, maaf nyonya tadi saya bawa kardus yang isinya petasan anak anak kompleks, saya kesel dari tadi di ajak main tapi saya nolak, mereka marah, lah terus petasannya saya jadikan satu di kardus, terus ini saya bakar semua, biar mereka tau kalau ini bahaya" jelas bibi itu

"Bi sumpah saya kaget! Saya kira ada apa suaranya kenceng banget dari dalam"

"Maaf nyonya kalau menganggu"

"Woee! Mana petasan kita! Itu tadi kita beli harganya gak murah! Ganti rugi"

"Ini kenapa sih sebenarnya kok jadi gua yang bingung" batin Lio

"Eehh, kenapa Kei" tangan Lio di genggam menuju gerbang,

"Buat jelasin ke anak anak nakal itu"

"Dek petasan itu boleh di mainkan, tapi kalau berlebihan itu berbahaya, bi Ida itu baik, coba kalau kalian main itu di jalan terus ada motor yang lewat kan jadi bahaya banget"

"Kak uang kami jadi hilang gitu aja dong" protes anak yang di belakang

"Berapa?" Jawab Lio singkat

"200 ribu kak, total semuanya!"

"Bentar, kakak ada uang pas nih, udah ya sekarang uang ini kalian tabung aja"

"Iya ini bakal kami tabung buat beli petasan yang besarr!"

"Lahh" cengir Lio

"Maaf ngerepotin lagi Li"

"Hei, gak papa kali, lagian itu tadi uang sisa jajan hari ini" Kaila mengeluarkan ekspresi kaget,

"Oh gitu yaa, makasih" jawab Kaila

"Eh, tapi kenapa tadi bi Ida bisa punya ide buat ngebakar semua petasan itu?"

"Bi Ida orangnya gitu, suka mikir atau ngelakuin hal yang aneh, kadang juga aku sama mama aja bingung mau ngapain"

"Haha justru orang kek gitu tu lucu"

"Iya juga sih, kadang anehnya nge hibur gitu"

"Kei, udah sore nih aku pulang dulu ya, dimana mama kamu?"

"Udah pulang aja, nanti aku sampein ke mama kalau kamu udah pulang"

"Okee, sampai besok ya, oh iya terima kasih buat hari ini" Kaila hanya tersenyum tipis.

"Woe pintar yaa, udah bisa pacaran sekarang, pulang sore, penampilan berantakan banget kek gembel"

"Komen mulu hidup lo"

"Dari mana broo?"

"Rumahnya Kaila" jawab Lio singkat

"Kok lo makin bodoh sih?"

"lah kenapa? tadi tu gua kan nyamperin dia ke kelas, terus kita ngafe bareng sambil nungguin dia nyelesain tugas terus gua ketemu sama mamanya Kaila eh, malah di suruh masuk yaudah lah gua masuk"

"nah seharusnya lo tu dari dulu kek gitu woe"

"sejak kapan sih gua kenal sama Kaila?"

"bro lo tu amnesia jadinya wajar aja lah kalau lo lupa gitu"

"yadeh terserah, gua mau belajar besok ada ulangan, lo lupa?"

"kagak, ngapain juga gua belajar orang ada lo di samping gua"

"kagak gua kagak mau ngasih contekan ke lo"

"yaudah gua pulang dulu"

"ya, lebih baik lo pulang aja!".

"Kei, kamu sudah kenal lama sama si Lio itu?"

"hm kayaknya belum deh ma, aku kenal waktu di rumah sakit itu"

"Dia orangnya baik banget, waktu kamu masih di mobil, Lio mama seret buat nolongin kamu"

"emangnya gak ada perawat yang bisa nolong?"

"haha, mama sengaja nyeret dia"

"udah udah, Kaila laperr"

"yaudah makan aja, setelah ini langsung istirahat aja ya" Kaila mengangguk paham.

"EH SUMPAHH! JAM BERAPA INI WOEEE!!" Teriak Lio dengan kencang