"Tepat di arah jam dua belas."
"Kau harus menembak kakinya dengan benar, Afka."
"Kau mempelajarinya dengan baik 'kan? Selama ini kau selalu bercanda saat berlatih menembak."
"Bodoh, jangan menoleh! Dia..."
"... Shit! Dia ternyata bukan Arga sialan!" Alvaro menggeram kesal.
Dia melepaskan airpods nya kemudian membantingnya sembarangan. Sial! Dia dijebak oleh pamannya sendiri.
Hari sudah sore, dan saat siang tadi mereka mendapat laporan bahwa Arga terlihat di sekitar Wheeler Park. Mendengar berita itu, Alvaro dan Afka bergegas ke sana untuk mencarinya. Alvaro awalnya melihat seorang pria dengan perawakan yang sangat mirip dengan pamannya. Alvaro menduga itu adalah Arga, Pamannya yang telah korupsi uang perusahaan hingga tiga miliar. Dia memastikan lagi wajah itu dan benar saja, itu adalah pamannya.