"Alva! Syukurlah lo baik-baik aja." Lily segera mendekap Alvaro sesaat setelah kekasihnya keluar dari sebuah ruangan. Alvaro baru saja di tangani oleh dokter. Peluru sudah dikeluarkan oleh dokter tersebut, kemudian bekasnya juga sudah terjahit dengan rapi.
Alvaro tersenyum kecil saat Lily berhambur dalam dekapannya. Ini kali pertama setelah sekian lama dia merasakan di tunggu oleh seseorang. Entahlah, hatinya terasa menghangat saat melihat Lily sangat khawatir padanya. Dia sampai tidak bisa menahan bibirnya untuk tetap sama. Senyuman di bibir Alvaro melebar, melengkung membuat bulan sabit yang sekian lama menghilang.
"Terima kasih," suara lembut Alvaro terdengar ke telinga Lily. Pemuda itu mengecup pucuk rambut kekasihnya kemudian mengusapnya dengan penuh kasih sayang.
Tanpa Alvaro sadari, dia sedang merasakan sebuah cinta dan kasih sayang...
***