Chereads / That's The Wrong Way / Chapter 18 - Part 18|| My friend

Chapter 18 - Part 18|| My friend

"Isel, aku tidak yakin akan ikut pesta. Aku tidak punya teman dansa" Keluh Leana, dia meletakkan kembali kostum yang akan dia pakai.

"Kau cocok dengan seragam sekolahmu Lea, tambahkan bedak tabur, buat wajah mu sepucat mungkin, terlihat cantik seperti Myrtle Merana, jika kau bergaya agak cengeng, haha," Ledek Isellia,"Ellard menunggumu Lea, dia siap menjadi teman dansa mu."

FYI:

Myrtle Merana Ia adalah hantu perempuan yang mendiami toilet anak perempuan di lantai dua Sekolah Sihir Hogwarts, dan kerap tersedu-sedan, merengek, meratap, dan mengeluh. Dalam film yang diadaptasi dari seri Harry Potter, film yang cukup legendaris.

___________________________________________

"Kau boleh pergi" Tunjuk Rudolf.

"Apa rencanamu? Kau mengurung rohku kemudian membebaskan ku, dan sekarang membiarkan aku masuk kedalam tubuhku. Aku tahu ada rencana licik dibalik semua ini kan!" Bentak Ellio.

"Dasar tak tahu diuntung, aku membebaskan mu hingga jam 12 malam. Anggap saja ini cerita Cinderella, kalau kau tidak kembali, tubuhmu akan beku dan kaku seperti mayat di depan mereka semua. Ini hadiah kecil dariku" Ellio pergi meninggalkan tempat itu, dia memakai jas yang diberikan Aland untuknya ke pesta.

________________________________________

Ellio masih datang dengan wajah dingin dan pucatnya, mungkin orang lain akan berfikir ia menjadi vampire, seperti di Twilight. Dia menggunakan topeng dansa, agar tak ada yang mengenalinya.

"Kau mau dansa bersamaku?" Tanya Ellio, pada Isellia yang hanya duduk, Ellio sadar bahwa Ellard berdansa dengan Leana, tapi dia tidak ingin Ellard tahu kedatangannya.

"Tidak maaf, aku sedang menunggu partner-ku datang."

"Partner hantu mu? Ayolah aku pandai berdansa nona Isel" Tarik Ellio, membuat Isellia berdiri terpaksa.

"Kau bilang ingin melihat wujud asliku," Ellio membuka topengnya, "Ini aku."

Isellia ternganga, dia heran, dia melirik pada kaki Ellio, iya ini Ellio pikirnya, kaki nya menapak, tidak seperti kemarin. Dia menepuk pipi Ellio kanan Ellio, dan pipi kanannya, suhunya sama. Kemudian dia mencubit keras Ellio, yang membuat orang lain yang sibuk berdansa, melirik ke arah mereka.

"Sakit. Kau gila Isel, aku sudah datang dari jauh, kau malah memukul, dan mencubit ku. Aku tidak datang untuk ini" Marahnya.

"Ya kau benar, kau Ellio temanku si-pemarah itu, haha" Ejek Isellia.

"Jadi mau dansa?" Tanya Isellia.

Mereka berdansa bahkan tidak ada percakapan sama sekali setelah itu. "Kau asli kan?" Tanya Isellia kembali ditengah dansa mereka. Ellio tiba-tiba saja berhenti.

"Kenapa?" Tanya Isellia yang menahan Ellio.

"Kau tidak percaya aku, aku ingin membuktikannya, mungkin ini karena kita tidak pernah bertemu sebelumnya" Ellio, menepuk bahu Ellard, yang sedang bervicara dengan Leana, dan teman-temannya.

Hal yang sama Ellard hanya terdiam, tak percaya. "Apa itu kau?"

"Iya ini aku" Mungkin semuanya hanya tidak percaya. Ellio menjelaskan semuanya, sampai dia lupa dengan jam. Dia merasakan tubuhnya mulai merasa kedinginan.

"Ellard aku harus pergi, dia akan membiarkan ku menjadi mayat di sini, kalau aku tidak pulang" Ellio, pergi mendekati Isellia.

"Isel, aku minta maaf. Ini tentang sesuatu yang sulit dijelaskan. Aku harus pergi" Ellio menyentuh pipi Isellia, dia bahkan tak sadar dia menghapus air mata Isel.

"Apakah kau akan melupakan ku El, kalau kau mati? Kau baru saja membuat keinginanku terwujud dalam waktu dekat ini" Isellia, melepaskan tangan Ellio, yang sangat pucat dan dingin.

"Aku akan berubah, aku akan pergi tapi tidak dengan ingatanku" Jawab Ellio, dia memeluk Isellia. Kemudian Isellia melepaskannya.

"P-ergilah" Ucap Isellia, gemetar.

"Tunggu. Katakan di mana Helena" Teriak Ellard mencegah Ellio, Ellard menggenggam tangan Ellio sebelum memasuki mobil.

"Kau ingin menjadi pengkhianat!" Gertak Ellard, menghimpit Ellio, dan menarik kerahnya. "Pasti ada rencana dibalik semua ini kan!"

"Aku bersumpah adikmu ada di rumah kalian, aku tak pernah bertemu dengan Helena. Kalau setelah ini aku mati, adikmu akan aman Ellard, kau harus melepaskan aku" Ellard, tidak menghiraukan itu dia meninju pipi kiri Ellio.

"Ellard, kau tidak harus melakukannya! Kau tidak tahu apa-apa, dia sudah melakukan segalanya" Isellia melepaskan genggaman tangan Ellard, di kerah Ellio, dan mendorong Ellard. Brukk... Ellio jatuh, dan terbujur kaku.

"Kau katakan di mana Rudolf sekarang!" Dia membentak supirnya, kemudian Ellard di dorong dan mendapat satu tinjuan di pipi kanannya. Lalu mobil itu pergi melesat.

Orang-orang yang melihatnya hanya terheran dengan apa yang terjadi. "Apakah dia murid di sini? Aku tak pernah melihatnya" Tanya Mr. Albert guru olahraga.

"Dia sepupuku" Jawab Ellard.

"Dia punya penyakit?" Tanya Mr Albert kembali, dengan menyentuh denyutan nadi Ellio.

"Tidak. Aku akan membawanya ke Rumah sakit, Sir. Kau tak perlu panik" Sergah Ellard, kemudian Mr. Albert mencegahnya.

"Aku minta maaf, kita tidak bisa menolongnya, dia meninggal begitu cepat. Apa dia punya serangan jantung?" Tanya Mr. Albert. Ellard mengusap kasar wajahnya, dia terduduk lemas di samping Ellio. Isellia hanya menangis dia tidak percaya apa yang dikatakan Ellio benar.

"Ini jebakan kenapa kau mau?" Ellard, menyesal dia menangis. Lalu membawa Ellio pergi ke mobilnya.

"Kau harus sabar Ellard, kita harus mengotopsinya ke rumah sakit" Pinta Pak Albert.

"Tidak, aku yang akan membawanya. Dia yatim piatu, kami tinggal bersama. Aku akan membawanya ke keluarga kami" Sergahnya.

TBC...