Merry,Growiz dan pelayan yang berada di sana sangatlah terkejut. Dan, langsung membangunkan Lyna yang pingsan. Tapi, tak membuahkan hasil apapun. Hanya pelayan itu saja, yang terdiam menatapi Lyna dengan tatapan licik. Growiz yang sangat panik karna Lyna sesak dan pingsan seperti itu. Sementara, Merry ia tahu pelayan itu memberi semacam obat atau racun ke dalam minuman Lyna. Langsung mendorong pelayan itu sampai tersungkur di lantai. Karna, sangking kesalnya. Bisa saja, karna itu Lyna tidak mau berbelanja disitu. Menjadikan, toko itu akan bangkrut karna hal ini. Sangatlah hal terhina bagi Lyna diracuni seperti ini. Yang seharusnya meminta ampun, pelayan itu malah memarahi balik kepada Merry. Tak usah bertele-tele lagi, Merry langsung memecat pelayan itu saat itu juga. Lyna, memang mempunyai kekuatan spesial yang diberi oleh dewa. Yaitu, mengetahui niat atau aura apa yang terpancar dari seseorang. Kali ini beda, seperti yang Lyna lihat tadi. Pelayan itu memiliki aura yang cerah dan baik. Jika ia mempunyai niat buruk, seharusnya berwarna gelap. Tapi, mengapa ini berbeda? Lyna juga tak menyangka ia akan meracuninya. Pelayan itu dengan kesalnnya, ia langsung membuang apron yang ia pakai. Dan pergi dari toko itu.
.
.
.
.
.
.
Dalam mimpi Lyna, ia sedang berada di depan sekolah. Yang sangat familiar dalam ingatannya. Tapi, disini ia dengan wujud yang berbeda. Yaitu, seperti wujud yang ia ingat sebelum di istana. Lyna sungguh kebingungan ia sedang berada dimana. Tiba-tiba, ada seorang pria yang memyapanya dari belakang. Saat menoleh kearah pria itu. Mengapa ada Hanzu disini?!. Wujud pria itu sangat mirip dengan Hanzu. Lyna, menampar pipinya berkali-kali dengan harapan ini hanya mimpi. Pria itu, hanya melihat Lyna dengan kebingungan.
"Lyna? kamu tidak apa-apa?" Ucap pria itu.
"A-aku tidak apa-apa" Jawab Lyna.
"Hanzu ga suka loh kalo Lyna bohong sama Hanzu!" Ucap Pria itu dengan wajah cemberut yang imut.
"Ha-hanzu?!. Apa yang baru ia katakan?. Ini dimana?" Kata Hati Lyna.
"Be-benar aku ga apa-apa" Jawab Lyna dengan senyum.
Lyna, masih belum percaya apa yang ia lihat sekarang. Jika itu benar-benar Hanzu, ia seharusnya memanggil Ratu bukan namaku seperti itu. Tiba-tiba, ada sorakan dari segerombolan perempuan dari arah belakang.
"HUUUU!! LYNA ASIK NIH SAMA HANZU!!" Ucap segerombolan perempuan itu.
Lyna menoleh, dan ia juga familiar dengan wajah-wajah perempuan itu. Tetep, Lyna tidak bisa mengingat apapun disana. Lebih anehnya lagi, saat satu perempuan yang tidak dikenal menyentuh kepala Lyna. Dan, tiba-tiba pandangan Lyna hitam lalu terjatuh. Bangun-bangun Lyna sudah ada ditempat tidurnya, dimana Scrowiez sedang tertidur diatas tangan kanan Lyna. Tangan kiri Lyna, mengelus kepala Scrowiez. Dan hari sudah malam. Scrowiez terbangun dengan pelan-pelan.
"Lyna?! kau sudah sadar?!" Ucap Scrowiez.
"Iya" Jawab Lyna dengan senyuman manis.
"Ya Tuhan, ahkrinya kau sadar juga" Ucap Scrowiez dan mengecup tangan Lyna.
"Memangnya aku tidak sadar berapa jam?" Tanya Lyna.
"Jam? kau tidak tersadar hampir 1 bulan" Jawab Scrowiez.
"HA?! 1 bulan? ja-jadi ha-hari ulang tahunku?" Ucap Lyna yang hampir menangis.
"Maafkan aku Lyna, tapi kita tak bisa merayakannya" Jawab Scrowiez.
Lyna tak bisa apa-apa. Walaupun itu bukan hari ulang tahun aslinya. Itu sangatlah penting baginya. Mengapa aku harus pingsan waktu itu?.