Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Blue and Silver

SSW2003
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.1k
Views
Synopsis
Raja Asatn Kim atau Paduka Ahangel Son? atau mungkin keduanya lebih baik, bagaimana bisa seorang wanita di daratan bumi dijadikan sasaran untuk dijadikan pendamping hidup dari Raja Iblis dan Paduka Surga? Mau tidak mau, ia harus melahirkan anak dari kedua pria yang berbeda alam itu karena sebuah perjanjian yang dibuat tanpa ia ketahui Bahkan tidak ada yang tahu bagaimana nanti mereka akan bertahan di masa depan, menghadapi peperangan antar iblis dan para malaikat yang sudah di ramalkan Vedrad Kim dan Grenfell Son, keduanya lahir dan bersaudara namun di orde baru yang akan tiba hanya akan ada satu yang bertahan dan mempertahankan, dipatahkan atau mematahkan atau mungkin menetapkan diri sebagai makhluk bumi Meneruskan keturunan atau memilih ketenangan di permukaan bumi atau mungkin menghancurkan titik perpecahan antar iblis dan malaikat Semuanya akan terpecahkan jika kalian membaca dan mendukung cerita ini, terimakasih!

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - 00, Prolog.

Seorang wanita dengan paras yang begitu menawan berhasil menaklukkan makhluk yang berbeda alam dengannya, bentuk mata, dagu dan semuanya terlihat seperti pahatan yang sangat dicintai Sang Pencipta.

Melambangkan seperti kedamaian serta ketentraman sebuah hutan hijau dengan kumpulan bunga bunga cantik yang menambah indahnya pemandangan, semuanya menarik.

Kini ia berjalan di tengah padang rumput hendak mencari dandelion yang akan bermekaran untuk dijadikan penghias ruangan di rumahnya.

tack ~

"huh?"

seorang pria berlapis baju hitam pekat dengan aura yang sangat menyeramkan mencabut bunga yang hendak ia petik, ia tersenyum dan memberikan bunga itu padanya.

"untukmu"

"uh huh? te-terimakasih tuan"

"hm, siapakah namamu?" tanya pria itu sembari menatap mata sang wanita sangat dalam

"na-namaku Permata tuan"

"sangat cantik— bisa bawa saya ke salah satu penginapan? saya pendatang baru disini"

permata menganggukkan kepalanya dan segera ia menggenggam erat keranjang bunga miliknya, pria itu pun mengikuti dari belakang sembari memperhatikan setiap pahatan milik permata.

"sangat menarik"

─────────────────────────────

"ah seperti itu, b-baiklah ayah"

tut tut—telfon tua itu mengakhiri panggilan

"eum, t-tuan penginapan disini semuanya sudah tutup, bagaimana jika menunggu di rumah saya hingga pagi kembali?"

pria itu berdiri tegap dan memasang wajah tidak suka dan bergumam pelan "itu memang rencanaku— terimakasih bulan kau mendengarkan permintaanku"

"hm seperti itu rupanya, tidak apa. aku akan tidur disini saja, terimakasih atas tawarannya" ucap pria itu yang hendak membelakangi permata

"uh.. t-tuan tidak baik jika anda menginap di tempat telfon seperti ini, akan banyak penjahat yang akan m—mmmm tolong tuan mmm!"

pria itu langsung menoleh ke belakang, ia merasa tidak senang dengan manusia-manusia bodoh yang mencoba melukai wanita yang ingin dijadikan pendamping hidupnya dan itu sama saja ingin bertemu neraka secepat kilat di kala hujan

mata biru itupun menyala sangat terang sampai semua penjahat itu tidak dapat membuka matanya dan langsung melepas tangan mereka dari leher permata hingga bertingkah seperti orang buta

"ss-silau terlalu silau, ma-mataku sakit"

seketika cahaya biru itu meredup dan sang pemilik telah lupa bahwa disitu ada permata yang dimana akan mengalami kebutaan sementara

"m-maafkan saya" ucapnya sembari menggendong permata ke tempat aman yaitu diatas gunung

ya, untuk seorang iblis seperti Edward gunung adalah tempat terbaik untuk menghilangkan percikan dan cahaya biru di sekujur tubuhnya

"dasar ceroboh" ucap seorang laki-laki berperawakan seperti kakek yang terlihat muda

"a-ayah cepatlah! bantu aku menyembuhkannya"

"bodoh, ayah sudah bilang cahaya biru di matamu akan mengakibatkan seseorang mengalami gangguan penglihatan serta ingatan" ucapnya sambil mengeluarkan beberapa mantra untuk menyadarkan permata dari tidurnya

Edward pun mencoba menghilangkan api biru miliknya dan berdoa agar tidak ada malaikat yang melihat cahaya miliknya atau habislah dia

"selesai. oi mengapa berkeringat? kau masih takut dengan malaikat? kau penerus Raja Asatn sang pewaris garis terkuat kerajaan bawah tanah"

"tidak ada dari mereka yang akan merubahmu menjadi baik ataupun berani menangkapmu"

cling ~

sebuah portal biru gelap terbuka dan masuklah pria tua yang bisa disebut Raja Asatn atau juga bisa dipanggil ayah dari Edward Kim

"apa yang harus ku lakukan sekarang?!"

"bodoh, bodoh, Edward selain tampan kau juga sangatlah bodoh"

Edward pun mengeluarkan sayapnya dan meredakan emosi supaya cahaya biru miliknya tidak memancing para malaikat yang sedang berjaga di malam hari lalu menuju ke sebuah rumah— tepatnya rumah buatan dari api biru miliknya yang sudah ia buat sejak dilemparkan sang ayah dari neraka, rumah besarnya

"hm, cahaya biru itu lagi"