Emma baru saja tiba di rumahnya, ia masih kesal mengingat kejadian tadi sore. Mahesa benar-benar menyebalkan, ia tidak tau betapa sulitnya menyuguhkan sajian yang enak dengan rasa yang tepat. Emma meletakkan tas nya di atas meja, melepas jaket yang di kenakannya, kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur. Hari ini rasanya begitu penat, ia sama sekali tidak mau memikirkan lagi soal pernikahannya. Mungkin pergi adalah jalan terbaik untuk menjauh dari Mahesa.
"Menyebalkan sekali Mahesa, ia benar-benar tidak tau terima kasih. Aku sudah susah payah membuat puding itu, tapi dia malah seenaknya bilang rasa dari puding buatanku biasa aja. Padahal Mama dan Papa mengakui kalau puding buatanku benar-benar enak" seru Emma.