=Ami POV=
Aku dan Laya mengunjungi makam Sam pagi ini. Kami membawa banyak bunga untuk dihiaskan di batu pusaranya. Kami mengenakan pakaian yang rapi, akan langsung menuju pusat Distrik untuk menghadiri acara kunjungan presiden ke Distrik kami.
Aku tidak begitu minat sebelumnya, namun Ge memaksaku untuk datang karena mungkin ini akan membuatku berhenti komplain mengenai kemerataan fasilitas di desa Pemuda.
Ini adalah akhir masa jabatan tuan Aidid sebelum dimulainya pemilihan umum oleh seluruh warga yang akan dilakukan sekitar bulan depan. Itu bagus. Memang seharusnya masyarakat dapat memilih pemimpinnya sendiri. Tidak dipilih oleh pihak tertentu hingga terjadinya keadilan.
Kami sudah mendengar suara iring-iringan mobil kepresidenan saat kami baru saja hendak beranjak dari pemakaman. Aku dan Laya segera menuju pusat Distrik. Kuyakin disana akan sangat banyak orang, hanya membayangkannya saja aku sudah malas.