=Ge POV=
Dann segera memperlihatkan padaku rekaman di rumah tuan Hadiyaksa. Dia menayangkannya pada monitor besar di ruanganku. Hanya kami berdua, aku tidak menginginkan orang lain yang mengetahui mengenai penyelidikan tunggalku ini.
Aku tidak begitu tertarik dengan kunjungan tamu yang lain, aku memintanya untuk memutar bagian percakapan beliau dengan Diandra.
Kami kurang beruntung karena suara yang terekam sangat kecil dan nyaris tak kami dengar. Kami sudah mencoba untuk menambahkan volume suaranya, namun tidak berpengaruh banyak. Kurasa, mereka memang berbincang dengan suara yang sangat lirih. Entah sengaja atau tidak, namun itu membuat kami sungguh kesulitan.
Aku hanya mendengar samar mereka membahas mengenai masa kecil Diandra yang berteman dekat dengan Netha. Aku tidak mendengar sama sekali mereka menyebut namaku, padahal aku sangat ingin tahu apa yang mereka pikirkan tentangku.