=Arlan POV=
Bibi membantu putrinya untuk duduk, tubuh Ami masih kaku dan kuyakin itu sangat tidak nyaman. Sam kembali dari dapur dan mengambilkan air hangat, kali ini bukan untuk mengompres tubuh Ami namun untuk diminumnkan.
Perlahan, Ami meneguk air hangat itu. Aku seperti melihat sosok yang berbeda, rambut panjangnya lumayan mengubah penampilannya.
"Lagi?" tanya bibi pada Ami yang telah selesai minum. Putrinya itu menggeleng.
"Apa kita baik-baik saja?" tanya nya, membuat kami bingung dengan maksudnya.
"Kita? Tentu. Kita semua baik-baik saja," jawab bibi yang sebelumnya telah menoleh pada paman Mada.
"Dia, kenapa dia bersama kita? Apa dia sedang berusaha untuk menebus dosanya sehingga berbuat baik kepada kita?"
Siapa? Aku? Pandangan Ami benar-benar tidak nyaman saat mengarah padaku. Kedua netranya itu seakan mengintimidasi.
"Dia yang menyelamatkan kita, Nak. Sekarang Arlan adalah bagian dari keluarga kita," sahut ayahnya yang terdengar bijaksana.