-Hana Stefani
Dunia ini begitu pengap baginya. Penjara tak kasat mata begitu nyata di sekelilingnya. Hidupnya bergantung pada kondisi emosional sekitar. Mudah diprediksi, senyuman akan berujung air mata, dan air mata akan berujung senyuman. Roda kehidupan yang monoton. Kerap kali tersayat, tak kunjung membuatnya kuat, malah terlihat lebih lemah. Pengalihan rasa sakit hanya bersifat sementara. Dunia seakan menodongkan bilah pedang padanya. Selalu mengikuti alur pita hitam kehidupan membuatnya berkamuflase seperti apa yang diikutinya. Hitam. Datar. Monoton. Senyum dan tawa hanya membuatnya semakin lemah. Dia terlihat menjadi remaja paling menyedihkan. Entah sudah berapa juta liquid asin yang menganak sungai di wajahnya. Sadar sepenuhnya bahwa tidak hanya dirinya yang menyedihkan di alam fana ini, belum mampu membuatnya sedikit kuat. Sekitarnya hanya ber'oh' dan mencemooh kerapuhannya. Ini adalah cerita tentang hidup emosional dan tempramental yang terombang-ambing .
-prolog
original story by dtifanyf