Chereads / SILENT WOMEN / Chapter 3 - Pertemuan Awal Apakah Akan Selamanya

Chapter 3 - Pertemuan Awal Apakah Akan Selamanya

"Ketika Allah telah menjatuhkan takdirnya,Maka tugas kita hanya menjalaninya dengan baik atau malah buruk. "

_________________________________

Sera masih tak percaya dengan apa yang didengar dan dilihatnya. Teman dekatnya yang dia tahu tidak pernah dekat dengan seorang pria bahkan sejak mereka sama-sama dibangku SMA hingga kuliah, walau mereka terpisah saat Melia mengambil program beasiswa kuliah di Korea namun dia yakin teman pendiamnya itu tetaplah sama.Melia termasuk kedalam orang yang sulit untuk jatuh cinta.

Karena yang ada diotak gadis itu hanya belajar dan bekerja. Dia ingin mandiri tanpa harus bergantung pada orang lain apalagi gadis itu tidak memiliki sanak saudara setelah kedua orangtuanya meninggal dunia.

Sementara Ayah dan Ibunya sama-sama anak tunggal yang juga sudah tidak memiliki orangtua.

"Kenapa?Ada yang salah? "

"Tidak, hanya sedikit kaget saja. Bagaimana kamu bisa mengenal seorang Reinald Wibisena yang memiliki popularitas melebihi selebritis yang di inginkan banyak wanita."

"Kami dijodohkan, kalau kau ingin tau apa sebabnya tanyakan saja langsung ke paman Widi."

"Ogah,aku nggak sekepo itu Mei."

Melia tampak tersenyum tipis lalu mengankat cangkir kopi lattenya dan meminumnya.

"Apakah kamu yakin akan bisa menjalani kehidupan rumah tanggamu Mei?"

"Aku tak bisa menjawabnya,karena aku sendiri tak yakin bisa menjadi pendamping yang sesuai dengan gaya hidup pria iru."

Sera hanya bisa mengangguk berusaha memahami apa yang diucapkan sahabatnya ini.

"Mohon doanya ya Ser, aku mampu menjalani takdir percintaan ini."

"Selalu Mei, tanpa kau minta.Aku selalu berdoa yang terbaik buat kamu."

Melia mengulas senyumnya yang sangat manis, senyum yang jarang terlihat diwajah cantik gadis berdarah Turki Jawa itu.

Setelah dirasa cukup dua gadis itu memutuskan untuk pulang namun terlebih dahulu Sera mengantar Melia kesebuah butik atas permintaan pak Andreas calon ayah mertuanya.

Saat tiba di butik mereka sudah di tunggu oleh pak Pramu dan Baskoro orang kepercayaan pak Andreas.

Melia hanya bisa termangu saat pemilik butik yang juga designer baju pengantin itu menunjukkan beberapa model gaun pengantin terbaru dengan berbagai model.

Akhirnya sebuah gaun dengan potongan sederhana yang tidak terlalu terbuka menjadi pilihan mereka yang di iyakan oleh Melia, ditambah satu set kebaya pengantin berwarna saleem yang lembut menjadi pilihan untuk mengantarkannya mengubah status dari belum menikah menjadi menikah.

Tepat pukul 8 malam, Sera mengantar Melia pulang kerumah pamannya. Gadis itu hanya berbicara seperlunya saja seperti biasa. Setelahnya Melia lebih nyaman berada di kamarnya untuk melanjutkan pekerjaannya yang sudah dikejar waktu editing

Hingga akhirnya rasa kantuk memberatkan matanya namun suara notifasi pesan masuk membuat mata indah dengan netra hazel itu kembali terbuka.

Sebuah pesan dari nomor tanpa. nama yang mengajaknya untuk berbicara saat jam makan siang. Melia tentu saja tidak merespon pesan itu hingga akhirnya sipengirim pesan mengirim pesannya kembali yang kali ini disertai nama pengirim yaitu Reinald Wibisena.

"Besok pukul 1 siang aku tunggu di kafe skybar Kuningan ,ada beberapa hal yang harus kita sepakati"

Begitu yang tertulis dipesan kedua dan Mwlia hnya membalasnya dengan tiga huruf yaitu IYA. Lalu meletakkan ponselnya diatas meja nakas dan menarik selimutnya hingga sebatas leher dan mulai tertidur setelah membaca doa.

****************

Hari terasa berjalan sangat cepat hingga hari yang ditentukan untuk dirinya melepas status lajangnya pun tiba. Bertepat disebuah Ballroom hotel berbintang lima yang mewah Melia bersiap dipertemukan dengan pria yang akan berstatus suaminya.

Diremasnya tisu yang berada digenggaman tangannya hingga hancur untuk sekedar menghilangkan kegundahan hatinya.

Hingga penata rias yang disewa oleh Wedding Organizer membawanya keluar kamar untuk masuk. keruang akad nikah yang sudah dihias begitu indah dan megah.

Kalau saja pernikahan ini berdasakan keinginan bersama dengan dilandasi perasaan saling cinta mungkin dia akan menangis bahagia menyamvut status barunya itu. Namun karena ini adalah pernikahan untuk membalas budi dan sebagai bakti maka dia hanya bisa menarik nafas panjang dan mengukir senyum bahagia semampu dirinya saja.

Melia didudukkan disebauh kursi dengan ukiran khas Jepara disebelahnya telah duduk seorang pria dengan mengenakan jas pengantin senada dengan kebaya yang dikenakannya. Pria itu hanya menoleh sebentar lalu kembali menatap kearah petugas dari KUA yang akan menikahkan mereka.

Terdengar suara penghulu bertanya akan kesiapan pengantin pria juga saksi agar acara akad nikah dapat berjalan dengan baik.

Beberapa saat kemudian kalimat ijab pun di kumandangkan dengan penuh khusuk dan ketegasan dan saat penghulu menghentakkan jabatan tangannya suara bariton pria yang duduk disebelahnya pun terdengar tegas penuh kepastian.

"Aku terima nikah dan kawinnya Melia Syifa Khairunisa binti Ahmed Jalani dengan mas kawin tersebut tunai. "

Dan ucapan sah dari kedua saksi nikah pun mengakui pengucapan kalimat kabul yang baru saja diucapkan oleh seorang Reinald Wibisena, seorang pria yang pernah memiliki keinginan akan melajang selamanya tanpa ikatan perrnikahan yang mengikat dirinya.

Dan doa penuh keberkahan pun di berikan untuk kedua pengantin yang masih seperti orang yang tak saling kenal.

Satu hari ini Melia harus bisa memerankan akting seorang pengantin wanita yang penuh cinta kepada suaminya, begitu juga dengan Reinald yang selalu melingkarkam tangannya di pinggang ramping Melia saat dihadang oleh para pencari berita, karena kabar pernikahan seorang boss hiburan malam dan perusahaan ekspor impor ini sangat mengagetkan banyak. orang apalagi pernah tersiar kabar kalau Reinald adalah seorang pria penyuka sesama jenis dan juga lawan jenis.Sungguh saru kelainan seks yang snagat kompleks dan menakutkan.

"Aku harap. kamu belum lupa dengan perjanjian kita. " bisik Reinald saat mereka selesai menyalami tamu yang tak ada hentinya datang silih berganti.

"Tidak ada kontak fisik, tidak ada main perasaan, tidak mencampuri urusan pribadi satu dan lainnya, tidak membatasi pergaulan dan tidak boleh menuntut kehidupan kayaknya suami istri. "jawab Melia membuat Reinakd tersenyum lebar.

"Gadis pintar,dan perlu kamu tau.Malam ini kita tidak akan menginap disinj. Aku akan membawamu pulang kerumahku tapi jangan berharap kita akan tidur dalam kamar yang sama, paham. "

Melia mengangguk dengan cepat menjawab perkataan pria yang kini sudah resmi menjadi suaminya dan namanya pun kini memiliki nama baru yaitu Melia Wibisena sebuah nama yang banyak di incar oleh wanita pemburu pria kaya dan tampan seperti pria disampingnya ini.

Dan akhirnya acara yang melelahkan itu berakhir di pukul delapan malam. Dan seperti perkataannya Reinald membawa Melia pulang kerumahnya di kawasan perumahan elite ibukota.

Rumah dengan design bergaya erofa demgan ornamen khas negeri matador Spanyol itu.

Dibantu oleh dua asisten rumah tangga Melia memadukkan koper berisi barang pribadinya ke dalam kamar yang sudah disiapkan. Dia hanya tersenyum saat kedua wanita ibu dan anak itu menatapnya penuh tanya. Dan bagi Melia itu adalah hal yang wajar mereka tanyakan karena seperti biasa yang namanya pasangan suami istri seharusnya tidur didalam saru kamar yang sama. Sementara majikannya ini berbeda. Walau kamar mereka hanya dibatasi dengan ruang kerja namun sangatlah tidak lazim dilakukan oleh pasangan yang sudah sah dan halal.

"Semoga nyonya betah ya dikamar ini, kalau butuh apa-apa silahkan panggil kami berdua."

"Bu Darsih dan Erni, bisa tidak jangan panggil daya dengan sebutan nyonya, karena saya tidak nyaman dengan sebutan tersebut. Panggil saya Melia saja."

"Jangan, itu sangat tidak sopan."

"Bagaimana kalau kami memanggil nyonya dengan panggilan non Melia saja?j

"Baik, saya terima panggilan tersebut. Terima kasih bu Darsih juga mbak Erni."

"Sama-sama non, oh ya non Melia besok pqgi mau sarapan apa?"

"Tidak perlu repot bu, saya tidak terbiasa sarapan banyak.Sepotomg roti dan segelas susu coklat hangat sudah cukup buat mengganjal. perut saya bu."

"Baik non, besok kami akan siapkan."

Tak berapa lama terdengar suara mesin mobil dihidupkan dan Melia menoleh kearah bu Darsih, bertanya melalui tatapan matanya.

"Biasa non, den Reinald setiap. malam akan berada di club miliknya hingga dini hari. Dan biar non Melia tidak kaget,Den Reinald sering pulang dalam kondisi mabuk dengan diantar teman kencannya dan mereka biasanya akan berada di kamar hingga esok pagi. "

"Erni! " suara bu Darsih mencoba menghentikan anaknya menyampaikan laporan privasi majikan itu walau yang menerima laporan adalah istri dari majikan yang dibicarakan.

"Tidak apa bu, saya justru senang sudah diberi tahu tentang hal ini."

"Maaf non "

"Tidak apa-apa bu, santai saja dengan saya."

Kedua wanita asisten rumah tangga itu mengangguk sopan lalu kekuar dari kanar Melia.

Sepeninggalan kedua asisiten itu Melia memutuskam untuk membersihkan diri, seharian mengenakan pakaian yang ngepas dibadan dengan riasan tebal membuat wajah dan tubuhnya lelah.

Dan dia tersenyum lebar saat mendaoati kamar mandi yang berada di dalam. kamarnya memiliki bathtub yang cukup besar dan nyaman. Dan berendam air hangat dengan gumpalan busa sabun beraroma lavender menjadi pilihan dirinya untuk menyegarkan diri sebelum tidur.

*****************

Sementara itu Reinald sedang berada di kamar apartemennya bersama seorang pria muda berwajah cantik, mereka berdua tampak duduk bersandar disofa dengan posisi sangat intim, dimana pria muda berwajah cantik itu dengan manja mendudukkan dirinya dipangkuan Reinald dan mengelus dada bidang pria itu penuh nafsu.

"Aku pikir,malam ini kau akam menikmati gadis perawan."

"Aku tidak berminat, bagaimana juga aku bisa menikamti tubuh wanita itu sementara kamu selalu menelphoneku." sahut Reinald dengan memeluk pinggang pria itu rapat, bahkan bibir pria itu sudah menjelajahi leher dan bahu pria yang duduk di pangkuannya.

"Tentu saja aku menelphonemu, kamu kan sudah berjanji tidak akan meninggalkan aku walau kamu menikahi seorang wanita."

"Tentu saja. asal kau tidak mengkhianatiku."

"Bagaimana caraku mengkhianatimu? "

"Hanya kamu yang tau."

Dan malam yang semestinya menjadi malam pengantin bagi Reinald dan Melia berganti dengan malam penuh gairah kotor dua manusia sama jenis yang tak lagi perlu memandang dan mengingat norma yang berlaku dimasyarakat.

Dan pria muda berwajah cantik bernama Shandy itu adalah kekasih sesama jenis seorang Reinald Wibisena. Kekasih yang lebih berharga dari seorang perempuan dan Reinald rela melakukan apa saja untuk memanjakan kekasihnya itu.

Berlibur ke Erofa dan Asia sudah beberapa kali mereka lakukan, bagaimana pasangan bulan madu mereka menikmati liburan mereka.

Dan prilaku menyimpang Reinald ini tidak diketahui oleh papa juga pekerjanya baik diperusahaan ekspor impor maupun club malam. Hanya beberapa orang saja yang mengetahui prilaku menyimpangnya itu termasuk tiga asisten dirumahnya, Danar sekretarisnya dikantor dan Nursan asisten pribadinya di Club.

Tak hanya dengan sesama jenis saja Reinald menyakurkan hasrat biologisnya Pria itu juga termasuk kaum bastrad yang meniduri banyak wanita dengan bayaran. Dan untuk prilakunya yang ini Pak Andreas mengetahuinya karena sudah berapa banyak wanita yang mendatanginya untuk meminta kompemsasi dan pertanggung jawaban atas perlakuan putranya.

Hal tersebutkah yang membuat Pak Andreas mencarikan istri untuk putranya berharap putranya yang merupakan pewaris utama perusahaannya bisa hidup normal setelah menikahi seorang wanita pilihan yang dia tahu sangat baik budi pekertinya.

Sebenarnya Pak Andreas memiliki satu anak perempuan yaitu Raina Wibisena, namun putrinya itu sama sekali tidak tertarkm untuk membantunya menjalankan bisnis, gadis berusia 24 tahun itu hanya mau membantunya memghabiskan uang hasil jerih payahnya mengelola bisnis.

Reina lebih memilih menjadi seorang model yang kerap. kali keluar negeri untuk pekerjaan atau sekedar jalan-jalan mengisi konten sosiial medianya .

Kini pak Andreas hanya berharap Melia bisa menjadi pembawa perubahan dalam kehidupan putranya untuk bisa menjadi seorang pria yang sebenarnya.