Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Crumbs - Indonesia

IyaneIyane
--
chs / week
--
NOT RATINGS
7.6k
Views
Synopsis
“ Ini untukmu,” nenek tua Bertha melemparkan roti dan ham yang dibungkus di plastik bening, wanita tua itu segera berlalu setelah melihat James menangkap dengan gesit roti yang ia lemparkan, kala itu teriberka sedang musim dingin, tidak banyak yang bisa dilakukan di situasi sulit seperti ini. Russia benar benar dalam keadaan kacau akibat revolusi, dan kebijakan kebijakan pemerintahan membuat segalanya sulit, sementara di luar sana kehidupan manusia semakin meggenaskan, James segera membuka bungkusan yang dilemparkan nenek Bertha, dan segera melahapnya dengan cepat, perut bocah berusia 10 tahun itu sudah sangat keroncongan. “Jammmeeeesss, dimana kau?” “Jaaaaaammmmeeeees,” teriakan seorang wanita yang tidak asing baginya menghentikan kunyahan di mulutnya, dan segera membereskan plastik sisa pembungkus roti dengan cepat, agar tidak dipergoki ibunya, Badannya masih bergetar karena udara musim dingin yang menusuk sementara getaran lain juga berasal dari dalam tubuhnya, ketakutan, akan hukuman apa yang akan di dapatinya nanti, baru sepuluh menit ia meninggalkan rumah setelah tak cukup kuat melihat ayah tirinya menampar ibunya, “Oh ternyata kamu meringkuk disini,” wanita itu memukulkan tongkat dari rotan yang sudah siapkan sedari tadi ke tubuh ringkik James, James menggigit bibirnya berusaha menahan erangan dari perih yang ia dapatkan di tubuhnya, karena menangis hanya akan memperburuk keadaanya, Tidak mudah terlahir menjadi seorang anak di tengah gejolak revolusi dan pergolakan Uni Soviet, dari seorang ibu dan ayah tiri yang kecanduan obat bius, dan seorang kakak dengan ganguan skizofrenia. Never, never, never give up. -Winston Churchil kritik, saran, komentar ato diskusi dibuka ya. With love, iyaneiyane Find me on discord : iyaneiyane#9671 Instagram : @iyaneiyaneauthor

Table of contents

Latest Update1
19844 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - 1984

James Korniy lahir ke bumi, tidak ada yang istimewa hari itu, Bertha menatap bayi mungil di tangannya, ia baru saja menolong Katty melahirkan, tidak ada tangisan seperti layaknya bayi lahir untuk pertama kalinya, bayi mungil itu hanya menatapnya, seolah sedang berpikir, memperhatikan raut wajah Bertha sepanjang Bertha membersihkannya, Bertha membungkusnya rapi dengan sebuah kain bekas yang dibagikan oleh pemerintah tahun lalu, Katty datang tidak membawa kain sehelai pun untuk membungkus bayinya.

"Lihat betapa tampan dan lucunya dia," Bertha tersenyum menatap bayi berjenis kelamin lelaki itu, setelah selesai memandikannya, Bertha bermaksud meletakkan bayi tampan itu di samping ibunya,

"Bawa dia pergi, aku tidak ingin melihatnya, aku harus segera pergi bekerja, bantu bersihkan semua darah di badanku, aku ada janji temu siang ini, nanti kubayar," desak Katty dengan kasar yang masih terkapar di atas ranjang, tanpa banyak bicara Bertha meletakan bayi mungil ke sebuah meja di dekat wastafel tempat ia memandikan James sebelumnya, dan segera membersihkan darah dan plasenta yang masih berserakan.

Bertha tidak habis pikir dengan Katty, bagaimana bisa dia langsung mencari nafkah sesaat setelah melahirkan bayinya, semua penduduk di kampung ini mengenal Katty dengan baik, Katty mengangkangi pria pria demi menyambung hidup, tidak perduli sekalipun ia dalam keadaan hamil.

"Kamu mau kemana Katty, darahmu masih akan mengalir selama beberapa hari ke depan, kau tidak akan bisa langsung bekerja," sahut Bertha, melihat Katty pelan pelan beringsut hendak menuruni ranjang,

"Bukan urusanmu Bertha, kamu hanya perlu menjaga bayi itu, dan aku akan memberimu koin setelahnya," Katty bangkit perlahan, dan segera bergegas membersihkan wajahnya di sebuah wastafel dan berkaca di atas cermin tepat di atas wastafel,

"Aku harus pulang sebentar untuk berganti pakaian, baju ini sudah penuh dengan darah dan aku tidak cukup waktu, aku buru- buru," ucapnya memperingkas,

Bertha segera menahan Katty dengan segelas ramuan herbal di tangannya,

"Minumlah dulu, ini akan membuatmu sedikit kuat, kamu baru saja melahirkan Katty, perhatikan juga kondisimu," hadang Bertha sebelum Katty melangkah jauh menuju pintu rumah.

Dengan enggan Katty meminum habis ramuan itu, dan segera berlalu pergi tanpa mengucapkan kata terima kasih, Bertha memandangnya berlalu, sudah dua kali ia menolong Katty melahirkan, dan Bertha sudah terbiasa dengan perilaku kasar tetangganya itu, lima tahun yang lalu ia juga membantu Katty melahirkan seorang anak perempuan cantik yang ia beri nama Miriam.

"James, aku memberikanmu nama James, karena kamu sangat tampan," ucap Bertha mengajak bayi kecil itu berbicara, dan seolah mengerti bayi kecil itupun menganguk dan mengeliat dengan manja.

"Lima tahun yang lalu, aku juga memberi nama kakakmu, Miriam. Kau akan segera bertemu dengannya, ia adalah gadis kecil yang cantik," Bertha tersenyum sebentar ke arah bayi kecil itu, dan segera menyeduhkan susu encer, jatah harian yang dia dapatkan pagi ini setelah kurang lebih empat jam dalam antrian panjang.

Di usianya yang sudah menginjak lima puluh tahun Bertha harus hidup sendiri, ia melakukan apa saja yang ia bisa, semenjak suami dan anak lelaki satu satunya meninggal karena peristiwa tragis dua puluh tahun yang lalu.

Bayi kecil itu meminum susu dengan cepat, dan Bertha dengan segera menambahkan air ke dalam botol susu sebelum susu benar benar habis, situasi begitu sulit saat itu, mereka harus mengantri ke dalam barisan panjang manusia demi sebotol susu dan sepotong roti, tidak jarang mereka harus pulang dengan tangan kosong ketika jatah hari itu habis, tidak peduli sekalipun sudah seharian menghabiskan waktu di dalam antrian.

Dunia semakin kelam seperti tak berujung, perang tak kunjung usai, tidak banyak yang bisa dikerjakan terutama di musim dingin seperti ini, dan malam perlahan menyapa, pekik pekik dari para octobrists*, komunis kecil terdengar lantang dari kejauhan,

"Proletar dari semua negara, bersatu! Semua kekuasaan untuk Soviet. Damai bagi Rakyat. Tanah untuk para petani."

***

(*) little octobrists : Little Octobrists adalah istilah Soviet yang pertama kali muncul pada tahun 1923–1924, dan saat itu merujuk pada anak-anak yang lahir pada tahun 1917, tahun revolusi Oktober . Kemudian, istilah itu digunakan sebagai nama sebuah organisasi pemuda untuk anak-anak berusia antara 7 hingga 9 tahun. Setelah usia sembilan tahun, di kelas 3, Little Octobrist biasanya akan bergabung dengan Organisasi Pionir Muda. Setiap Little Octobrist mengenakan lencana bintang berujung lima berwarna rubi dengan potret Vladimir Lenin di masa kecilnya. Lambang kelompok itu adalah bendera merah kecil.